Bamsoet: Indonesia Siap Jadi Jembatan Penyelesaian Timur Tengah

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPR RI Bambang Soesatyo berharap blokade terhadap Qatar yang dilakukan sejumlah negara di kawasan teluk, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir sejak 2017 bisa segera diselesaikan secara baik.

Sebagai sesama negara muslim, ungkap politisi senior Partai Golkar itu, Indonesia selalu siap menjadi jembatan dalam penyelesaian masalah di Timur Tengah, maupun di belahan kawasan lainnya.

Terlebih, kata dia, Indonesia merupakan Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) 2019-2020. Indonesia merupakan sahabat baik buat Qatar maupun negara-negara lainnya di kawasan teluk.

“Sebagai sesama negara berpenduduk muslim, Indonesia ingin kawasan teluk dan Timur Tengah dipenuhi kedamaian,” jelas laki-laki yang akrab disapa Bamsoet itu saat menerima Chairman Of the Board Trustees Humanitarian Funds Of Royal Charity Qatar Abdulaziz Bin Ali Al-Thani di Ruang Kerja Ketua DPR RI, Jakarta, Rabu (9/1).

Abdulaziz didampingi Duta Besar Qatar untuk Indonesia Ahmed Bin Jassim Mohammed Ali Al-Hamar, Director Of Communication and Information Administration Mohanad Al-Shourbaji, Director Of Financial Resources Development Othman Abdel Qader.

Sedangkan Bamsoet ditemani Wakil Ketua DPR RI RI Fadli Zon, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI Nurhayati Ali Assegaf serta Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI Dave Laksono.

Wakil Dapil VII Provinsi Jawa Tengah ini menjelaskan, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar dunia, Indonesia mempunyai peran besar dalam berkontribusi aktif memulihkan stabilitas dan keamanan dunia. Terlebih, dinamika politik global semakin kompleks.

“Sejalan dengan posisi Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB, DPR RI dalam menjalankan fungsi Diplomasi Parlemen senantiasa merangkul parlemen negara lain dalam menciptakan perdamaian dunia baik itu melalui Inter Parliamentary Union (IPU) maupun Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC), khususnya dalam menggalang solidaritas negara-negara berpenduduk muslim lainnya.”

Karena itu, Bamsoet berharap agar penyelenggaraan sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-140 di Doha, Qatar6-10 April 2019, akan berlangsung sukses. DPR RI akan turut berpartisipasi.

“Saya berharap Parlemen Indonesia dan Qatar dapat berbuat banyak dalam forum IPU itu. Kita harus mengajak parlemen negara lainnya untuk semakin mempererat hubungan dan menghasilkan resolusi-resolusi yang dapat mendukung perdamaian dan kesejahteraan di dunia,” tandas Bamsoet.

Khusus dalam peningkatan hubungan bilateral, Bamsoet mengapresiasi berbagai upaya Qatar dalam memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia yang sudah terbangun sejak 1976.

Itu terlihat dari adanya kegiatan saling kunjung pemimpin kedua negara. Berbagai kerja sama juga mulai dijalankan. Terbaru adalah investasi Qatar 500 juta dollar AS untuk pengembangan pariwisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Nilai perdagangan bilateral kedua negara 2017 mencapai USD 916 juta. Angka ini harus dapat ditingkatkan di tahun mendatang. Peluang kerjasama ekonomi dan perdagangan masih terbuka lebar. Kita harus terus buka ruang dialog untuk mencari saling kesepahaman,” kata dia.

Bamsoet juga mengapresiasi langkah Qatar yang telah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat dunia lebih baik.

Diantaranya, dengan aktif menanamkan dan menyebarluaskan nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi kepada masyarakat luas sebagai jalan untuk mewujudkan perdamaian.

Di tengah situasi global yang semakin kompleks, dimana sebagian masyarakat dunia belum sepenuhnya menikmati kehidupan yang layak, baik itu sebagai akibat dari konflik politik, perang maupun bencana alam, kehadiran yayasan sosial Royal Charity Qatar sangat dibutuhkan.

Diakatakan, melalui berbagai program sosial, Royal Charity Qatar telah membantu meringankan penderitaan yang dialami rakyat diberbagai belahan dunia, tanpa memandang warna kulit, agama, ras atau kebangsaan. Indonesia termasuk yang menerima bantuan USD 5 juta untuk pemulihan pasca bencana di Palu, Sulawei Tengah.

“Kita tidak menutup mata masih banyak masyarakat terutama di daerah konflik yang tingkat kehidupannya memprihatinkan dan membutuhkan bantuan kemanusiaan. Saya yakin dunia akan semakin lebih indah jika kita saling peduli satu sama lainnya,” demikian Bambang Soesatyo. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *