Bamsoet: Simpati Publik Momentum Buat Polri Lanjutkan Reform

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com– Walau masih harus berbenah dengan melakukan sejumlah perbaikan pada lingkup internal tetapi pengabdian berkesinambungan yang dilakukan Polri dalam menjaga keutuhan NKRI serta mewujudkan keamanan dan ketertiban umum mendapatkan aspresiasi elemen masyarakat.

“Cinta dan simpati masyarakat patut dijadikan pijakan untuk melanjutkan reformasi internal Polri. Penugasan Densus 88 Anti-Teror dalam memerangi sel-sel teroris di dalam negeri,” kata Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo terkait dengan peringatan HUT Bhayangkara 2018.

Dikatakan laki-laki yang akrab disapa Bamsoet ini, dalam menjalankan tugasnya, Polri juga terus mengantisipasi ancaman dari WNI simpatisan ISIS yang kembali dari Irak dan Suriah.

“Ketika beberapa elemen masyarakat coba merongrong NKRI dan Pancasila, Polri merespons semua rongrongan itu dengan langkah dan tindakan yang terukur. Sudah menjadi pengetahuan publik bahwa Polri gencar memerangi sindikat Narkoba.”

Tak hanya itu, kata politisi senior Partai Golkar ini, Polri bahkan peduli pada persoalan kebutuhan pokok masyarakat dengan membentuk Satgas Pangan. “Satgas ini terbukti berhasil memperkecil ruang gerak spekulan di pasar kebutuhan pokok,” jelas dia.

Selain itu, Polri juga dengan cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman sehingga mampu memberikan respons yang tepat pada kejahatan siber hingga penyebarluasan hoaz atau berita bohong.

“Itulah beberapa progres dan gambaran kinerja yang berhasil diwujudkan Polri. Kapolri Jenderal Tito Karnavian berhasil meyakinkan seluruh elemen masyarakat bahwa Polri adalah alat negara yang siap mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat,” kata Bamsoet.

Sebaliknya, masyarakat berharap dan mendorong Polri untuk menindak individu atau kelompok orang yang nyata-nyata bertindak menganggu keamanan dan ketertiban umum. “Masyarakat memberi dukungan ketika Prajurit Polri menindak kelompok-kelompok yang ingin merongrong Pancasila dan mengganggu keutuhan NKRI.”

Sebaliknya, masyarakat sudah terang-terangan mengekspresikan simpati dan duka cita ketika prajurit Polri menjadi korban akibat serangan pelaku tindak kriminal maupun serangan dari terduga teroris.

“Eksresi publik tentang kepercayaan dan simpati kepada Polri terlihat nyata ketika dalam beberapa kesempatan. Masyarakat membanjiri kantor-kantor polisi dengan kiriman karangan bunga. Sedangkan di dunia maya, para warga net tak segan-segan membangun semangat dukungan kepada Polri,” papar wakil rakyat dari Dapil Provinsi Jawa Tengah ini.

Walau kurva cinta dan simpati publik kepada Polri terus membaik, lanjut Bamsoet, pekerjaan Jenderal Tito belum selesai. Publik mencatat, masih ada oknum prajurit Polri berperilaku menyimpang. Kualitas layanan publik yang terus membaik kadang-kadang masih saja dinodai tindakan oknum yang mencari uang sogok.

Untuk melanjutkan reformasi di tubuh institusi Polri, kata Bamsoet, Jenderal Tito pasti tahu apa saja yang harus dilakukan. “Cinta dan simpati publik kepada Polri yang telah tumbuh hendaknya menjadi momentum buat Polri dalam melanjutkan reformasi internal,” demikian Bambang Soesatyo. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *