Dimas Kanjeng Pernah Diundang ke Istana Negara Gandakan Uang?

  • Whatsapp

Jakarta – “Kadang bisa, kadang tidak. Sejak masuk sini, tidak bisa konsentrasi” Itulah dalih Dimas Kanjeng Taat Pribadi saat ditantang mempraktikkan menggandakan uang oleh anggota Komisi III DPR yang menyambanginya di Mapolda Jatim.

Dimas Kanjeng menyatakan tidak hafal berapa uang yang sudah digandakan. Hanya, dia memperkirakan jumlahnya mencapai Rp 1,7 triliun. Uang tersebut disimpan sultannya (Dodi Wahyudi) yang berada di Bangil, Pasuruan, Jatim. Uang itu khusus hasil penggandaan.

Lain lagi uang titipan dari para pengikutnya. Semua uang tersebut diserahkan kepada seorang guru spiritualnya bernama Abah Dofir yang tinggal di kawasan Kemang, Jakarta. Duit itu dikirim tiga bulan sekali dengan menggunakan mobil boks.

Dalam pertemuan tersebut, anggota komisi yang membidangi masalah hukum itu sempat menggali aliran duit Dimas Kanjeng ke sejumlah pejabat. Sayangnya, Dimas Kanjeng menolak membeberkan.

“Sudah saya ikhlaskan semua,” ucapnya singkat. Anggota dewan terus mendesak dengan alasan untuk mengklopkan data yang dimiliki. “Nanti saya pikir-pikir dulu,” imbuhnya.

Dimas Kanjeng juga menegaskan bahwa foto-foto dengan pejabat yang ada di padepokannya bukan editan. Dia mengaku pernah diundang resmi ke Istana Negara dalam acara Maulid Nabi, pelantikan ketua KPK, dan peringatan 17 Agustus.

“Saya punya niat baik. Di padepokan ada visi dan misi yang harus dilaksanakan. Karena melakukan sesuatu yang benar,” ujarnya.

Dimas Kanjeng juga membantah menjadi otak pembunuhan Abdul Gani dan Ismail. Dia mengaku diberi tahu setelah keduanya dibunuh dan lantas marah besar. Hanya, ketika ditanya lebih jauh, dia menolak menjawab. “Saya takut salah menjawab,” katanya.

(mrs)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *