DPD RI Dorong Peningkatan Kualitas Dokter dan Tenaga Kesehatan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mendorong derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatkan dokter atau tenaga kesehatan.

Itu terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Usman Sumantri di Gedung DPD RI, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (12/3).

Ketua Komite III DPD RI, Novita Anakotta mengatakan, saat ini dokter bukannya hanya siap menolong pasien melainkan juga membantu masyarakat agar dapat hidup sehat.

“Saat ini tugas seorang dokter tidak hanya terpaku pada menolong pasien. Tapi bagaimana bisa mengedukasi masyarakat,” kata senator dari Provinsi Maluku Utara ini.

Karena itu, perempuan kelahiran Ambon, 21 Nopember 1974 tersebut memandang pendidikan kedokteran perlu dilihat secara komprehensif sebagai bagian dari sistem kesehatan nasional.

Namun, permasalahan kedokteran di Indonesia sangatlah kompleks seperti distribusi dokter. “Dilihat dari per provinsi, pada 2016 di DKI Jakarta, Yogyakarta dan Bali rasio dokternya terpenuhi,” jelas dia.

Walau Jakarta, Yogyakarta dan Bali rasio dokter terpenuhi, tetapi masih banyak daerah, apalagi daerah terpencil yang belum terdistribusi oleh dokter.

Minimnya distribusi dokter daerah terpencil memang bukan hal yang baru, setiap tahun masalah ini selalu saja terulang. “Ketika kami reses masalah ini pasti muncul, dan banyak masyarakat yang mengeluhkan hal ini,” kata Novita.

Senada dengan Novita, anggota Komite III DPD RI Ahmad Sadeli Karim juga menyinggung kurangnya dokter di pelosok seperti Pandeglang dan sekitarnya yang berdekatan dengan ibukota negara. “Langka ditemukan dokter di Puskesmas. Di Puskesmas hanya ada bidan dan mantri.”

Belum lagi masalah fasilitas kesehatan di Puskesmas belum memadai sehingga masyarakat harus ke kota untuk berobat dengan kondisi jalan yang kurang bersahabat. “Kasian masyarakat kita yang berada di daerah terpencil ini,” terang dia.

Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Usman Sumantri menjelaskan, saat ini ada 89 Fakultas Kedokteran, dan telah menghasilkan 11.500 dokter setiap tahun. “Jadi setiap tahun jumlah dokter selalu naik,” ucap dia.

Dibenarkan, banyak dokter berada di kota besar seperti di DKI Jakarta, Yogyakarta dan Sumatera Utara. Jika bergeser ke Sulawesi, distribusi dokter bermasalah karena daerah yang begitu luas dan beban kerjanya sungguh luar biasa. “Jarang dokter yang mau ditempatkan di sana,” demikian Usman Sumantri. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *