Emil Dardak Ajak Para Santri Kembangkan Produk Sendiri

  • Whatsapp

KEDIRI, beritalima.com – Ekonomi umat memiliki potensi besar salah satunya karena memiliki pasar yang pasti (captive market). Untuk mengembangkan ekonomi ini, dibutuhkan peran serta masyarakat terutama para santri di pondok pesantren untuk mau berwirausaha dan menghasilkan produk sendiri.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak saat menghadiri acara Multaqo Sanawy Yayasan Persyada Al Haromain ke-20 di Ponpes Tarbiyatun Nasyi’in Al Minhaaj Wates, Kediri, Sabtu (20/4).

Emil lantas mencontohkan, salah satu unit usaha yang dimiliki beberapa pesantren di Jatim adalah minimarket. Namun, sebagian besar barang yang dijual merupakan produk yang menguasai pasar luar, bukan produk yang dihasilkan para santri sendiri. Harganya pun relatif lebih murah dibanding produk yang dihasilkan santri karena modal dan jaringan yang dimiliki para pengusaha produk tersebut jauh lebih besar.

“Disinilah kita harus berpikir dunia bukan sekedar masalah untung rugi. Kita harus mulai berpikir untuk ngopeni umat. Harga produk dari para santri mungkin bisa sedikit lebih mahal ketimbang produk pasaran, tapi itu bisa menghidupi kita sendiri karena dari kita, oleh kita dan untuk kita,” katanya.

Terkait hal ini, menurutnya perlu dibangun kesadaran untuk mau membeli produk dari santri-santri tersebut. Meskipun menurutnya persaingan tetap harus ada terutama antar unit usaha yang dimiliki para santri supaya kualitas produk tetap terjaga.

“Jangan karena berpihak kita tidak mau membuat barang bagus dan lebih murah. Manakala kita mengembangkan peluang ekonomi baru seperti ekonomi umat insyaAllah akan membuka peluang-peluang lain yang membuat tingkat perekonomian dan kesejahteraan umat meningkat,” jelasnya sembari meyakini bahwa keberadaan forum yang jaringannya luas seperti ini bisa menjadi salah satu masuknya peluang.

Ditambahkannya, Pemprov Jatim juga terus memberikan bantuan salah satunya soal pendidikan di pesantren. Seperti bantuan BOSDA Madin termasuk bagi pesantren serta beasiswa pendidikan hingga S2 bagi para guru madin.

“Kami harap bantuan ini bukan sekedar angkanya tapi juga bagaimana program ini berhasil terutama dalam pemberdayaan ekonomi pesantren. Belum tuntas kalau ekonomi pesantren belum mandiri dan berkelanjutan. .Kita percaya kekuatan ekonomi umat ini luar biasa bila terus dikembangkan apalagi ini menjadi kesempatan untuk kita membuka peluang rizki bagi saudara-saudara kita,” pungkasnya. (rrr)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *