Fahira: Kampus Harus Berani Undang Capres Paparkan Visi Misi Di Depan Civitas Akademika

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Belakangan marak dukungan serta deklarasi berbagai kelompok atau komunitas alumni universitas serta perguruan tinggi ternama kepada Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Wakil Presiden (Cawapres) untuk Pemilu 2019.

Anggota DPD RI asal Dapil yang juga Alumni Universitas Indonesia (UI) Fahira Idris mengungkapkan, tidak jarang kelompok atau komunitas alumni dari satu kampus yang sama tetapi punya pilihan capres/cawapres berbeda.

“Namun, perbedaan pilihan antar kelompok alumni tersebut adalah hal yang wajar,” ungkap Fahira di Gedung DPD RI Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/1).

Agar persilangan dukungan tersebut menjadi sehat, kata senator dari Dapil Provinsi DKI Jakarta itu, kampus harus berani mengundang capres/cawapres untuk memaparkan visi misinya dan berdebat dihadapan civitas akademika.

Untuk kelompok atau komunitas alumni diminta mendorong capres maupun cawapres pilihannya untuk berani berdebat di kampus. “Sudah waktunya kampus tampil untuk menyehatkan diskursus publik terkait pilpres yang harus kita akui ‘agak kurang sehat’ ini. Salah satunya dengan menggelar debat capres/cawapres.”

Untuk para alumni, Fahira meminta untuk mendorong capres yang Anda dukung untuk berani ‘diadili’ di kampus. “Beri pendidikan politik bagi rakyat. Jangan maunya cuma gelar acara yang isinya sorak sorai deklarasi, foto-foto, atau selfie-selfie saja,” kata Fahira.

Menurut putri anggota kabinet Repelita ini, debat capres/cawapres di kampus boleh digelar dan tidak melanggar undang-undang selama digelar secara adil dan setara serta tentunya berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu.

Parameter adil dan setara artinya debat ini dihadiri kedua pasangan calon dan perdebatannya berkerangka ilmiah atau menyajikan analisis, data, dan fakta yang mendalam dan tentunya dibalut dengan rasionalitas.

Debat capres/cawapres di kampus, kata Fahira, akan menjadi pendidikan politik yang sangat baik bagi rakyat karena mereka akan melihat secara utuh siapa calon pemimpin yang memang menguasai persoalan bangsa saat ini dan ke depan serta mempunyai formulasi solusinya.

Fahira yang juga dikenal selaku aktifis perempuan dan anak tersebut sangat berharap kampus tergerak untuk menyehatkan diskursus publik. Jangan terus ‘menjauhkan diri’ dari hiruk pikuk pilpres ini.

Sebagai tempat bersemainya pikiran dan berkumpulnya para ahli di berbagai bidang, kata Fahira, kampus pasti mampu menggelar debat yang berkualitas bahkan lebih bagus dari debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Tinggal kita lihat capres/cawapres mana yang berani debat di kampus, mana yang menolak. Jangan maunya didukung alumni tapi debat di kampus tidak berani,” demikian Fahira Idris. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *