JAKARTA, Beritalima.com– Pimpinan dan anggota DPR RI memberikan bantuan sembilan bahan pokok (sembako) dan uang Rp 380 juta kepada korban gempa tektonik Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bantuan itu diserahkan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah yang berasal dari Dapil NTB didampingi Gede Syamsul Mujahidin (Hanura) dan M Syafruddin (PAN) juga wakil rakyat dari Dapil serupa.
“Kami pimpinan dan anggota DPR memberikan bantuan yang berasal dari gaji dan sumbangan untuk membantu warga korban gempa. Mudah-mudahan bantuan ini dapat dimanfaatkan warga,” kata Fahri di Posko Pengungsian SDN 1 Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Rabu (1/8).
Pada kesempatan tersebut, politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini memuji Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang melakukan kegiatan restorasi pasca musibah gempa bumi tersebut. “Mudah-mudahan penanganan berjalan dengan baik,” kata Fahri dalam keterangan tertulis yang diterima Beritalima.com, Rabu (1/8 ) siang.
Dikatakan Fahri, langkah pertama yang harus dilakukan dalam penanganan korban gempa ini adalah memulihkan kesehatan jiwa atau trauma masyarakat yang terkena bencana.
Fahri bersama dua anggota DPR RI lainnya meninjau langsung lokasi paling parah terdampak gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter itu, yakni, Desa Obel-Obel, Kecamatan Mentarang, Lombok Timur. Para wakil rakyat itu melihat langsung bangunan rumah, sekolah dan rumah ibadah yang roboh, serta mendengarkan keluhan dari korban gempa bumi.
Gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter dengan kedalaman 24 km mengguncang pulau Lombok dan Sumbawa dan Pulau Bali, Minggu (29/7). Pusat evakuasi terjadi di wilayah Sembalun yang merupakan salah satu pos pendakian menuju Gunung Rinjani yang sedang ramai pengunjung. Per hari Senin (30/7) terdapat 543 orang pendaki yang berhasil dievakuasi setelah sempat terjebak akibat 4 dari 5 jalur pendakian putus akibat gempa.
Selain korban jiwa 16 orang dan 300 lebih warga terluka, gempa di Lombok Timur menimbulkan kerusakan fisik parah pada ribuan bangunan rumah, gedung fasilitas publik dan perkantoran. Pemerintah provinsi NTB menetapkan waktu tanggap darurat hingga hari Kamis (2/8) dan berbagai unsur dari kementrian terkait, lembaga sosial kebencanaan dan TNI – Polri telah tiba untuk menolong warga dan melakukan evakuasi. (akhir)