FPI dan Ulama Menarik Dukungan ke Prabowo-Sandiaga Uno Karena Tidak Ikuti “IJTIMA ULAMA”

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com — Front Pembela Islam (FPI) sesuai arahan KH. Habib Rizieq Shihab telah menarik dukungan politik kepada Pasangan Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno karena mengabaikan “ijtima ulama”. Organisasi yang memiliki jutaan pengikut ini merasa kecewa karena Prabowo Subianto mengabaikan kesepakatan para ulama.

Hal tersebut disampampaikan oleh Ketua Umum FPI, H. Sobri Lubis melalui tayangan video TV Dakwah yang diperoleh Relawan Rumah Nusantara (RRN) The President Center Jokowi-KH. Ma’ruf Amin (JOMA) Dua Periode. Dalam video berdurasi empat menit tersebut telah ditonton lebih 500 ribu orang dan di like 2,2 jt yang ditayangkan di TV Dakwah.

Menurut Sobri Lubis, awalnya FPI dan para ulama mendukung Probowo dengan harapan akan membawa kemajuan bagi bangsa dan umat Indonesia. Ijtima ulama telah memilih Probowo Subianto menjadi Presiden RI 2019. Kemudian Wakil Presiden direkomendasikan dari kalangan ulama.

Cawapres dari ulama berdasarkan Ijtima ulama adalah Salim Asegaf Al Jufri. Jika beliau tidak bersedia maka ada Ustad Abduh Somad (UAS). Ternyata UAS tidak berkenan. Kemudian ulama bermusyawarah lagi dan muncul nama-nama yang luar biasa. Dua nama ulama Ustad Arifin Ilham dan AA Gym juga menyatakan siap menjadi Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto.

“Tapi jika Prabowo Subianto menolak Calon Wakil Presiden dari kalangan ulama yang direkomendasikan oleh Imam Besar Habib Rizieq Syihab dari Mekah, maka kamipun akan menarik dukungan dan menyerahkan urusannya kepada Allah,” tegas Sobri Lubis.

 

Pada kenyataannya Prabowo Subianto melanggar hasil Ijtima Ulama dan lebih memilih Pengusaha Sandiaga Uno. Padahal sebelumnya tidak ada nama Sandiaga Uno sebagai kandidat Cawapres Prabowo Subianto.

Ketua Presidium The President Center, HM. Jusuf Rizal yang juga dekat dengan FPI itu menyebutkan penarikan dukungan FPI ini luar biasa. Karena sebelumnya banyak pihak menganggap FPI dan Alumni 212 kiblatnya ke Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Tapi dengan statement Sabri Lubis terjawab sudah bahwa para ulama kecewa hasil ijtima ulama diabaikan oleh Prabowo Subianto.

“Saya rasa kekecewan itu juga terkait adanya isu mahar Rp. 1 Trilyun yang digelontorkan Sandiaga Uno ke PKS dan PAN sehingga ijtima ulama diabaikan dan kalah dengan mahar. Tentu bagi kubu Jokowi-KH. Ma’ruf Amin akan menjadi darah baru jika FPI dan ulama dapat menjadi bagian perjuangan membangun bangsa dan umat. The President Center akan melakukan komunikasi politik keagamaan dengan FPI,” tegas pria berdarah Madura-Batak yang pernah memberikan penhargaan Bela Negara kepada KH. Habib Rizieq Shihab saat banyak pihak mengecamnya.

(rr)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *