Harga Hunian di Eastlakes Diyakini Cepat Melonjak, Kenapa?

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Sebelum memutuskan untuk membangun sebuah proyek hunian, sangat penting bagi para pengembang untuk melihat arah kebijakan pembangunan dari pemerintah.

Hal tersebut diungkapkan Iwan Sunito, CEO Crown Group, perusahaan pengembang swasta besar di Australia yang banyak meraih penghargaan.

Iwan mencontohkan apa yang telah dilakukan di Parramatta pada tahun 2012. “Saat itu kami melihat arah kebijakan pembangunan pemerintah NSW ke kawasan barat Sydney,” ujar dia melalui rilis, Senin (21/5/2018).

“Itu sebabnya kami memutuskan untuk membangun kampung vertikal di Parramatta, yaitu V by Crown Group,” lanjut dia. “Dan terbukti peningkatan harga yang terjadi sangat signifikan,” tambahnya.

Dia sebutkan, dari harga jual yang saat itu hanya Rp5,75 miliar untuk apartemen dengan tipe 2 kamar tidur, saat ini sudah mencapai kisaran Rp11,73 miliar, mening 104%.

Kemudian, apartemen tipe 1 tempat tidur yang saat diluncurkan hanya Rp4,67 miliar, saat ini harganya sudah mencapai AUS$ 7,62 milyar, meningkat 63% dalam kurun waktu 5 tahun.

“Hal itulah yang mendorong kami untuk membangun ulang Eastlakes Town Centre menjadi Eastlakes Live by Crown Group yang akan menjadi sebuah hub baru yang ikonik di kawasan tersebut,” tambahnya.

Selain itu, masih menurut Iwan, perusahaan juga harus melihat arah kebijakan pemerintah untuk membangun sarana transportasi baru.

Proses pembangunan Inner West Light Rail Train di area Kensington/Kingsford sudah dimulai Januari 2018 lalu. Tentu, hal ini akan membuat warga Eastlakes semakin mudah bergerak dan terhubung dengan kawasan lain termasuk CBD.

Saat ini harga hunian vertikal di kawasan tersebut Rp6 miliar untuk apartemen 1 kamar tidur. Menurut Iwan, tidak menutup kemungkinan harga tersebut akan melonjak bila sistem Light Rail sudah terealisasi.

Ditandaskan, informasi seperti ini sangat penting khususnya bagi para calon investor asal Indonesia yang menghendaki pertumbuhan nilai hunian dari setiap investasi yang akan mereka lakukan.

“Satu hal yang juga penting bagi para investor asal Indonesia, kawasan Eastlakes ini sangat dekat dengan Kampung Indonesia, yaitu area yang banyak restoran Indonesia tersebar di sekitar kawasan Kingsford–Randwick,” tambah Iwan.

Dia sebutkan, di kawasan itu di antaranya ada Resto Ayam Goreng 99, Shalom Indonesian Restaurant, Jimbaran Restraurant, dan Ubud.

Pembangunan proyek senilai Rp10 triliun ini dirancang oleh arsitek yang berbasis di Sydney, fjmt.

Eastlakes Live by Crown Group bertujuan menetapkan standar baru untuk keunggulan ritel dengan dua supermarket besar yang menawarkan makanan segar, keragaman lingkungan, pusat kuliner, kafe jalanan, pusat medis, serta taman-taman yang rindang dan area bermain anak-anak.

Desain fjmt telah dianugerahi beberapa penghargaan industri paling bergengsi, termasuk Penghargaan UDIA NSW’s award for Excellence in High Density Development untuk proyek Anadara, Barangaroo, the City of Sydney Lord Mayor’s Prize for Liberty Place in Sydney, dan NSW Master Builders Award untuk ‘Public Building’ Paviliun Waterfront.

Eastlakes Live by Crown Group terletak di atas Eastlakes Town Centre yang baru, sebuah area restoran dan ritel, yang menawarkan para penghuni dengan berbagai ruang dan pengalaman untuk berinteraksi atau bersantai.

Tahap pertama dari pembangunan Eastlakes Live akan menampilkan 134 unit apartemen mewah mulai dari tipe satu kamar hingga ke griya tawang dan 12 gerai ritel yang berada di lantai bawah.

Sedangkan tahap kedua dari Eastlakes Live akan melengkapi town center baru dengan gabungan dari komponen hunian dan ritel. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *