Inovasi Baru, Dinas Perpustakaan Bondowoso Launching Aplikasi E-beca

  • Whatsapp

BONDOWOSO, beritalima.com – Dinas perpustakaan dan kearsipan kabupaten Bondowoso terus berinovasi dengan membuat perpustakaan berbasis digital. Aplikasi elektronik Bendebesah Catalog (E-beca) diluncurkan langsung oleh wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Kamis (16/05) di kantor Perpustakaan Bondowoso.

Aplikasi E-Beca ini, diharapkan bisa mendukung pendidikan gratis yang dicanangkan oleh Bupati Bondowoso. Tujuan perpustakaan digital E-beca untuk mempermudah pelajar, mahasiswa dan masyarakat secara umum membaca buku yang dibutuhkan.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bondowoso, Karan Suswandi mengatakan, bahwa aplikasi tersebut, untuk mendukung pendidikan gratis yang ada di Kabupaten Bondowoso.

“Kenapa begitu, karena bagaiamanpun kalau siswa dan siswi baik dari SD sampai dengan Mahasiswa masih dibebani dengan literatur yang ada, harus membeli buku. Ini masih belum menjadikan pendidikan gratis,” katanya.

Bahkan lanjut mantan Kepala Dinas PUPR Bondowoso ini mengatakan di era digital ini, pihaknya berpikir agar perpustkaan tidak hanya didatangi namun sudah bisa diakses dimanapun tanpa harus repot-repot datang ke Perpustakaan.

“Dengan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, melalui Aplikas E-Beca ini. Sehingga bisa diakses dari jarak jauh oleh masyarakat dan pelajar di Kabupaten Bondowoso,” tutur Kepala Dinas yang kaya prestasi dan inovasi ini.

Sementara di tempat yang sama, Wakil Bupati, Irwan Bachtiar Rahmat memberikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan tersebut.

Dengan melaunching aplikasi atau website e-Beca, itu merupaka terobosan di era digitalisasi ini, karena akan memudahkan layanan kepada masyarakat.

“Kita tidak lagi secara tradisional membeli buku dalam jumlah banyak, cukup kita mendownload beberapa literasi yang ada, sehingga ini akan lebih memudahkan para siswa-siswi dan masayarakat Bondowoso untuk membaca,” jelasnya.

Dia berharap lauching ini untuk ditindaklanjuti, supaya fitur-fitur atau apliikasinya, dimasukkan di dalam playstore atau Appstore.

“Akan kita support anggarannya. Tidak ada lagi anggaran hanya 100 atau 200 (juta, red). Tidak ada lagi istilah, orang-orang Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sebagai orang buangan,” tegas politisi PDIP tersebut. (*/Rois)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *