IPW: Mabes Perlu Beri Penjelasan Terkait Foto Dua Jari Pati

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Markas Besar (Mabes) Polri perlu secepatnya memberi penjelasan secara transparan terkait foto viral dua perwira tinggi Korps Bhayangkara berpakaian dinas sedang menunjukkan dua jari.

Soalnya, jelas Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane dalam keterangan melalui WhatssApp (WA) yang diterima Beritalima.com, Rabu (21/11), foto itu seolah-olah kedua perwira tinggi tersebut sedang mengkampanyekan Prabowo Sandi, sebagai salah satu pasangan capres cawapres di Pilpres 2019.

“Penjelasan tersebut sangat perlu segera dilakukan untuk klarifikasi terkait netralitas maupun profesionalitas Polri di tahun politik ini maupun pada Pilpres 17 April mendatang,” kata Neta.

IPW, lanjut Neta, berharap anggota Polri terutama para jenderalnya bisa menjaga sikap dan menahan diri agar tidak tampil dengan simbol-simbol yang bisa mengganggu netralitas Polri di tahun politik ini.

“Apa pun alasannya, penampilan simbol-simbol yang menyangkut partai politik atau calon presiden tertentu peserta pemilu serentak mendatang bisa menimbulkan persepsi negatif yang merugikan netralitas dan profesionalisme Polri sebagai aparat penegak hukum.”

Dikatakan Neta, ada dua dampak negatif bagi Polri dengan viralnya foto kedua jenderal tersebut. Pertama, dalam foto yang viral itu, kedua jenderal menunjukkan dua jari yang seolah-olah mendukung calon presiden tertentu di Pilpres 2019.

Selain mengganggu netralitas Polri, foto itu bisa menunjukkan bahwa telah terjadi polarisasi di internal kepolisian untuk mendukung capres tertentu. “Polarisasi ini akan semakin tajam mengingat, salah satu dari jenderal itu akan menjabat sebagai Kapolda Lampung dan satunya lagi mantan Kapolda Lampung.”

Kedua, foto dua jari yang viral kedua jenderal itu bisa juga dipersepsikan sebagai huruf L yang menunjukkan kedua jenderal itu berasal dari daerah Lampung.

Dan, itu tetap merugikan Polri karena bisa dipersepsikan betapa kentalnya primordialisme dan kesukuan di Polri saat ini. Sikap kesukuan yang tinggi jika berkembang di Polri tentu akan merugikan kepolisian dan sekaligus menimbulkan kecemburuan karena hanya suku tertentu yang menduduki jabatan jabatan strategis di Polri.

Sebab itu, lanjut Neta, apa pun alasannya, foto kedua jenderal yang viral dengan menunjukkan dua jari, tidak bisa ditolerir. Kapolri perlu menegur kedua jenderal tersebut.

Bila, jelas Neta, perlu Kapolri segera membatalkan pelantikan salah satu jenderal yang di foto viral itu akan menjadi Kapolda Lampung. Karena, jika dibiarkan akan menjadi preseden dan membuat polarisasi agar Polri mendukung Prabowo Sandi sebagai salah satu capres di Pilpres 2019.

“Polarisasi itu makin tajam mengingat di Pilkada 2018, ada sejumlah jenderal polisi yang terang-terangan mendukung calon kepala daerah dari PDIP dimana PDIP di Pilpres 2019 mendukung Jokowi sebagai presiden,” demikian Neta S Pane. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *