Komit Jaga Kelestarian Lingkungan, Semen Indonesia Raih Penghargaan

  • Whatsapp
Direktur Produksi dan Strategi Bisnis Semen Indonesia, Johan Samudra (tengah), saat menerima Awarding Sri Kehati Appreciation 2017 di Jakarta, Rabu (7/6/2017).

JAKARTA, beritalima.com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang selalu berkomitmen kuat untuk menjaga kelestarian lingkungan dalam setiap kegiatan operasionalnya kembali mendapat penghargaan.

Kali ini Semen Indonesia menerima Awarding Sri Kehati Appreciation 2017 sebagai salah satu emiten terbaik yang berkomitmen pada pelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan.

Penghargaan tersebut diserahkan Ismid Hadad selaku pimpinan Yayasan Kehati kepada Johan Samudera, Direktur Produksi dan Strategi Bisnis Semen Indonesia, Rabu (7/6/2016).

Direktur Produksi dan Strategi Bisnis Semen Indonesia, Johan Samudera, mengatakan, Semen Indonesia mendapatkan apresiasi penghargaan karena memang sangat berkomitmen dalam pemeliharaan lingkungan dalam setiap kegiatan operasionalnya.

Perseroan selalu mengutamakan kinerja lingkungan dan pengembangan masyarakat (community development), serta tata kelola perusahaan (corporate governance), perilaku bisnis dan prinsip ketenagakerjaan dalam kegiatan operasional Perseroan.

“Kami selalu menerapkan Prinsip Triple Bottom Line yang meliputi Planet, profit serta People dalam operasional sebagai strategi bisnis berkelanjutan. Jadi kami tidak hanya mengedepankan keuntungan, tapi juga pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat,” tandas Johan.

Menurutnya, hal itu terlihat dari beberapa hasil pemanfaatan lingkungan seperti pengelolaan air, Semen Indonesia telah lama memanfaatkan area bekas tambang tanah liat yang direklamasi menjadi embung dan digunakan sebagai sumber air untuk pertanian di Tuban.

Area bekas tambang tanah liat yang saat ini sekitar 122,7 hektar dan tersebar di beberapa tempat mampu menampung air hujan 4,6 juta m3 untuk mengairi sawah seluas 133,5 ha sepanjang tahun, sehingga petani dapat panen padi tiga kali setahun.

Adapun pemanfaatan area bekas tambang kapur dilakukan penghijauan dengan menanam pohon pelindung, tanaman produktif, dan tanaman buah.

“Masyarakat sekitar pabrik juga dilibatkan dalam penanaman berbagai jenis tanaman pangan seperti jagung dan kacang tanah, serta terus dilakukan pembinaan untuk dapat bekerjasama dengan Dinas Pertanian setempat. Kelompok masyarakat ini disebut sebagai petani green belt,” imbuh Johan.

Disamping pemanfaatan pengelolaan air melalui embung, Perseroan juga memiliki program penyelamatan lingkungan dengan memanfaatkan sampah perkotaan menjadi bahan bakar alternatif melalui proyek Refuse Drived Fuel (RDF) atau program Waste to Zero.

Semen Indonesia melaksanakan program Waste to Zero di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik, Kabupaten Gresik. Dalam setiap hari tempat pengolahan sampah mampu mengolah 650 m3 sampah atau 217 ton, sehingga secara langsung juga memberikan kontribusi pengurangan sampah perkotaan yang dihasilkan oleh Kabupaten Gresik sendiri.

Olahan sampah yang dihasilkan nantinya akan menjadi padatan yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai tanah urug, sampah organik yang diolah menjadi kompos serta cacahan plastik dan bahan yang bisa dibakar sebagai campuran bahan bakar biomass untuk pabrik di Tuban.

“Dengan diterapkannya Green Industry Concept pada seluruh lini, mulai dari penambangan, produksi, hingga pengelolaan area bekas tambang, maka tidak berlebihan jika Semen Indonesia Group dengan merk Semen Gresik, Semen Padang serta Semen Tonasa dikatakan produk yang ramah lingkungan,” kata Johan. (Ganefo)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *