Konferensi Islam Dunia ke – 18 Tahun 2018 Digelar Di Palu

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Direktur Jenderal Pendidlkan Islam, Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, MA, mengungkapkan, saat ini dunia masih mengalami kesulitan dalam memahami Islam, terutama karena adanya kontradiski antara ajaran Islam dengan perilaku sebagian penganutnya. “Kampanye lSlS yang terus menerus melawan kemanusiaan telah membuat citra Islam merosot di mata duma,” katanya.

Kendati Asia Tenggara masih merupakan area pinggiran dalam kontek dunia Islam. Akan tetapi, Asia Tenggara dapat menjadi salah satu representasi dunia Islam yang memiliki perbedaan besar dengan Timur Tengah. Kawasan ini juga menampilkan success story tentang keberhasilan moderasi Islam di tengah tekanan radikalisme yang mengglobal.

Menurut Kamaruddin, peraih doktor dari Rheinischen Friedrich Wlhems Universitaet Bonn, Jerman ini. Negara-negara Islam di asia Tenggara, terutama Indonesia banyak melahirkan pemikiran baru dalam hal budaya, sosial, ekonomi, arsitektur, serta pola hubungan antara mayoritas-minoritas yang erat kaitannya dengan Islam.

“Islam Indonesia diharapkan dapat mempromosikan ke seluruh Negara, terutama ke Timur Tengah yang tengah konflik. Mempresentasikan pemahaman Islam Indonesia penuh dengan damai, dan dapat mentransformasikan pemahaman Islam Indonesia setelah mengikuti AICIS di Palu selama 3 hari,” terang Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Prof. Dr. M. Arskal Salim, Kamis (13/9/218) di Lantai 7, Ruang Rapat Direktorat Jenderal, Pendidikam Islam, Kementerian Agama RI, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Hal-hal itulah menurutnya yang akan digali dalam forum Annual lntemational Conference On lslamic Studies (AlCIS) Ke – 18 Tahun 2018, yang bertemakan “Islam di Asia Tenggara dan Dunia Global” baik tentang penyampaiannya (teks) maupun tentang pengetahuan dan praktek di lapangan.

Konferensi yang akan dlgelar di Palu, Sulawesi Tengah, 17-20 September 2018 ini akan mendalami praktek keislaman di Asia Tenggara, dimana Islam dinegosiasikan dengan modernitas global, menjadi bentuk yang menarik. Lebih lanjut ditegaskan Rektor IAIN Palu, Prof. Dr. H. Sagaf Pettalogi dalam Konferensi Nasional Tahunan Studi Islam atau AICIS akan mengambil 360 makalah terbaik dari 1500 makalah yang akan sitampilkan pada acara tahunan itu.

Sebanyak 1700 undangan akan terlibat dalam jual beli ide-ide baru tentang Islam di zaman yang berubah ini. Pembicara Kunci dalam forum ini adalah Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama RI) dan Dominik Muller, Ph D (Max Planck Institute for Social Anthropology, Jerman). Konferensi ini kata Rektor IAIN Palu, akan menampilkan format on stage discussion, special panel, invited panel. Selected panel dan open panel on stage discussion akan diisi oleh 9 speaker, special panel 14 speaker, invited panel 60 speaker, selected panel 107 speaker dan open panel 76 speaker dengan masing-masing kategori dan tim panel didampingi oleh seorang chair dengan jumlah 68 chair.

Lebih jauh sebagai referensi, bahwa AICIS adalah sebuah konferensi interdisipliner. Sub tema yang diangkat adalah The Quran, Hadith and Contemporary Interpretation, Islamic Education, Culture and Knowledge Production Muslim Mobilities, Migration and Diaspora, Authors, Texts and Islamic Thought. Piety, Popular lslamism and Media, Agency, Power, Populism and Local Politics, Islamic Economics, AEC and SDGs, lnterreligious Relations and Minority Affairs, Science and Technology in Islamic Universities, Islamic Visual Arts, Architecture and Performance. dedy mulyadi

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *