Lomba MAPSI di Kecamatan Leksono Membentuk Karakter Anak Soleh Solehah yang Yad’ula

  • Whatsapp

WONOSOBO, beritalima.com – Kegiatan lomba Mata Pelajaran Agama Islam dan Seni Kecamatan Leksono dilaksanakan di halaman kecamatan, SDN 1 dan 2 Leksono diiikuti 428 kafilah (utusan SD.red) dari siswa SD se-kecamatan yang berlaga di 11 cabang lomba baik perorangan putra -putri maupun cabang seni rebana pada Sabtu (22/9).

Dikatakan ketua panitia, Budi Utomo, S.Pd bahwa perlombaan yang diselenggarakan meliputi pengetahuan agama islam, kaligrafi dan tahsinul khot, LKTI, TIKI, macapat islami, khitobah, cerita islami, MTQ, MHQ, adzan dan seni rebana yang memperebutkan piala bergilir kepala UPT Disdikpora Kecamatan Leksono.

“Adanya perlombaan ini juga kita harapkan dapat memberikan hasil yang maksimal menjadi wakil kecamatan di tingkat kabupaten maupun tingkat yang lebih tinggi.” Kata Kepala Sekolah SDN 1 Pacarmulyo ini.

Tak kalah pentingnya, tambahnya, berdampak membentuk karakter anak soleh solehah yang yad’ula.

Sementara itu, Camat Leksono pada waktu membuka pelaksanaan Mapsi mengatakan kegiatan ini guna membentuk karakter siswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Tirulah filosofi air dimana air dapat menjadi perekat namun tidak sombong tidak mengedepankan egonya. Sebuah gedung membutuhkan air guna merekatkan bahan-bahan bangunan seperti pasir, semen maupun besi setelah kering bangunan tersebut makin kokoh.” Ujar M. Najib, S.Kom.

Kegiatan yang diadakan sekira pukul 08.00 dan berakhir pukul 16.00 Wib berlangsung dengan lancar. Sorak sorai dan kegembiraan anak-anak tampak bergemuruh saat diantara mereka disebutkan menjadi juara salah satu cabang perlombaan.

Kepala UPT Disdikpora Leksono pada penutupan berpesan agar para juara lebih mempersiapkan diri untuk lomba di tingkat Kabupaten Wonosobo.

“Persiapkan diri untuk lomba berikutnya yang diadakan di Kecamatan Watumalang pada 29 September 2018 di bawah bimbingan guru pendamping.” Kata Drs. Sumitro, M.Pd.

Ketika disinggung mengenai juri perlombaan ketua mengatakan juri diambilkan dari mereka yang kompeten dibidangnya.

“Juri perlombaan ini berasal dari guru yang ada di sini 50 % dan sisanya diambilkan dari luar kecamatan maupun kabupaten.” Pungkas Budi Utomo. (Budi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *