LSM LIRA Sinergi TNI-POLRI-PEMDA Awasi TKI-WNI Ilegal Bawa Paham Komunis

  • Whatsapp
Jakarta — LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) akan bersinergi dengan TNI-POLRI-Gubernur-Bupati-Walikota dan BIN (Badan Intelijen Negara) untuk mengawasi TKA-WNA Ilegal , khususnya dari Cina yang bawa Paham komunis. Langkah ini sebagai wujud Bela Negara.
“Meski Menaker telah memberikan pernyataan, tapi sebagai warga negara wajib Bela Begara untuk mewaspadai ancaman terhadap ideologi maupun kedaulatan bangsa. Kita tidak boleh lengah dan harus selalu waspada,” tegas Presiden LSM LIRA, HM. Jusuf Rizal kepada media di Jakarta terkait maraknya pembicaraan TKA-WNA Illegal yang dicurigai bawa agenda politik dab paham konunis.
Menurut pria yang juga Wakil Ketum KSPSI (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) itu, diatas kertas pemerintah boleh saja menyampaikan data yang dimiliki. Itu sah saja, tapi kenyataan dibawah bisa berbeda. Untuk itulah pentingnya seluruh lapisan masyarakat mewaspadai dan ikut awasi.
Ketika disinggung TKI juga banyak di negara lain, menurut Jusuf Rizal itu tidak masalah. Sangat wajar. TKA masuk ke Indonesia juga tidak masalah karena MEA sudah berlaku. Yang masalah ketika masuknya TKA-WNA itu, khususnya dari China diduga punya agenda politik yang dapat mengancam kadaulatan negara. Masak ada TKA tentara Cina.
Ada beberapa hal yang perlu jadi perhatian terkait TKA-WNA Cina, antara lain, Pertama, TKA tersebut legal tapi melalui mekanisme lewat investasi. Jadi tenaga kerja Indonesia tidak punya porsi. Investasi yang menambah pengangguran.
Kedua, TKA Illegal yang masuk dengan cara menjadi turis atau masuk melalui izin perusahaan yang melakukan investasi. Masuk sebanyak-banyaknya tapi tidak terdaftar di Departemen Tenaga Kerja. Data dimanipulasi sehingga Menteri Tenaga Kerja (Menaker) tidak tahu.
Ketiga, WNA masuk sebagai wisatawan dengan memanfaatkan bebas visa. Diduga ini ada kelompok yang memobilisasi. Sampai di Indonesia mereka ada kelompok sindikat yang menyiapkan identitas formal. Punya KTP, SIM dan Tabungan tapi tidak bisa berbahasa Indonesia. Bisa jadi ini dampak E-KTP yang katanya dikerjakan di Cina
Diduga juga masuk dengan pesawat Lion Air yang seharusnya penumpang internasional melalui jalur internasional periksa Pasport, tapi keluar lewat jalur domestik, tanpa pemeriksaan. Sampai sekarang tidak ada tindakan dari aparat pemerintah, termasuk Mengub dan Dirjen Imigrasi
Kemudian dibuka jalur penerbangan dari RRC keberbagai kota di Indonesia. Bebas Visa menjadi lorong tikus masuknya warga Cina secara bebas. Lalu yang kembali. Belum ada datanya. Kalau illegal Imigrasipun tidak punya data.
“Kami menduga ini merupakan gerakan sistimatis untuk menguasai Indonesia. Ada agenda politik yang lebih besar kedepan, selain bangkitnya paham komunis di Indonesia. Indonesia melalui penguasaan investasi mau di-invasi, seperti negara lain Angola, Zimbawe,dll,” tegas putra keluarga ABRI berdarah Madura-Batak itu.
Untuk itu, Jusuf Rizal menghimbau kepada pemerintah menyetop kran kebijakan yang memberi peluang bangkitnya paham komunis. LSM LIRA juga mendesak Presiden Jokowi-JK mencabut kebijakan-kebijakan yang dapat mengancam kedaulatan bangsa.
Ia juga mengharapkan TNI-POLRI-Gubernur-Bupati-Walikota-BIN dan LSM/Ormas bersinergi untuk mengawasi adanya TKA dan WNA illegal. Sedia payung sebelum hujan. Jusuf Rizal merasa yakin pemerintah tahu, tapi diam barangkali karena tekanan kelompok kepentingan, asing maupun atas nama Investasi
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *