Mesir Raih 6 Primaduta Award dari Presiden Jokowi

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Kiprah KBRI Kairo yang gencar mempromosikan produk dan komoditas nusantara di Mesir membuahkan hasil. Enam importir Mesir meraih Primaduta Award dari Presiden Joko Widodo. Mesir menjadi negara terbanyak meraih Primaduta Award.

Penghargaan diberikan dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang, Rabu (24/10).

Dalam kegiatan TEI 2018, setidaknya 42 penghargaan diberikan pada para pengusaha dari 24 negara. Penghargaan diberikan dalam tiga kategori, yaitu produk industri/manufaktur (20), produk UKM (11) dan kategori khusus (11). Untuk kategori produk industri dan UKM dikelompokkan dalam dua jenis pasar, yaitu pasar utama dan non tradisional.

Keenam pengusaha asal Negeri 1000 Menara memborong penghargaan dari dua kategori, yakni produk manufaktur dan produk UKM Pasar Non Tradisional. Mereka diberi penghargaan atas loyalitas dan besarnya volume impor produk Indonesia ke Mesir.

Untuk kelompok produk manufaktur, 3 importir Mesir peraih penghargaan yaitu importir produk ban kendaraan Baraka Contracting & Trading Co, importir produk ban kendaraan El Malek Faisal Co For Trading Tires and Batteries, dan importir produk minyak sawit Afia International Co.

Sedangkan 3 importir produk biji kopi robusta dan biji kopi Arabika meraih penghargaan untuk kategori produk UKM Pasar Non Tradisional. Mereka adalah Ibrahim M Mostafa and Partners (Al Rehab), Al Garas for Spices and Herb Industry- Alexandria, dan El Nada Co-Alexandria.

Pelaksanaan TEI 2018 yang dibuka Presiden Joko Widodo digelar selama empat hari, mulai 24 hingga 28 Oktober 2018. Pameran perdagangan tahunan ini diikuti oleh 1.100 eksibitor. Setidaknya lebih dari 300 produk dan jasa dipamerkan dalam TEI 2018.

Produk tersebut dibagi ke dalam delapan zona, yaitu strategic industry products, kuliner nusantara, local champion products, crafts and lifestyle products, furniture, manufacturing products, creative products and services, dan food and beverages products.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengapresiasi capaian yang ditorehkan Mesir. Menurutnya, prestasi ini tidak lepas dari kinerja KBRI Kairo yang senantiasa membina buyer Mesir. Terlebih Mesir sudah dua kali secara berturut turut meraih 6 trofi Primaduta Award. Angka ini merupakan raihan terbanyak yang diberikan importir di suatu negara.

“Sejauh ini baru Mesir yang meraih Primaduta Award sebanyak enam buah,” ujar politikus NasDem yang akrab disapa Enggar ini.

Di sela-sela pembukaan TEI 2018, Duta Besar Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzi menyambut gembira dengan keberhasilan meraih 6 penghargaan Primaduta Award. Menurutnya, penghargaan ini tidak lepas dari kerja sama yang baik antara importir Mesir dan eksportir Indonesia yang difasilitasi KBRI Kairo.

“Enam penghargaan ini merupakan apreasiasi atas kerja keras banyak pihak dan hubungan baik yang terbangun selama ini,” kata Dubes Helmy.

Ia menjelaskan, komoditas RI yang menjadi andalan ekspor ke Mesir antara lain kelapa sawit, kopi, rempah-rempah, dan ban kendaraan. Volume perdagangan komoditas ini pun selalu menunjukkan tren positif. Tidak mengherankan, ia menambahkan, semakin banyak pengusaha Mesir yang ingin berbisnis dengan pihak Indonesia. Dalam TEI 2018 ini, Sedikitnya 75 importir asal Mesir ikut berpartisipasi.

“Permintaan informasi komoditas nusantara dan peluang bisnis Indonesia ke Mesir terus meningkat dari hari ke hari. Dan ini adalah kesempatan emas bagi kita untuk memasarkan produk ke Afrika,” ujar Dubes Helmy.

Menurut Helmy sejauh ini kelapa sawit dan kopi masih menguasai perdagangan ekspor Indonesia ke Mesir. Hingga Juni 2018, nilai ekspor sawit dan turunannya telah mencapai 324 juta dolar AS, sedangkan komoditas kopi mencapai 27,38 juta dolar AS. “Sekalipun penguasaan komoditas kita di pasar Mesir masih di bawah 10 persen, saya yakin produk kita akan semakin diminati dan tren ekspor akan selalu positif,” Helmy menekankan.

Sementara itu, Atase Perdagangan KBRI Kairo Burman Rahman mengaku tidak heran dengan capaian yang diraih para pengusaha Mesir ini. Terlebih, ia menambahkan, para importir tersebut memang memasok beberapa komoditas andalan Indonesia.

Pada tahun 2019, pihaknya menargetkan 9 Primaduta Award dapat diraih pengusaha Mesir. “Kami berharap importir komoditas lain seperti rempah-rempah, produk kayu dan tekstil juga dapat meraih penghargaan Primaduta,” kata Burman berharap.

Data Badan Statistik Mesir (CAPMAS) menunjukkan nilai ekspor Indonesia ke Mesir pada periode Januari-Juni 2018 mencapai 561 juta dolar AS atau naik 12,04 % dibandingkan periode yang sama pada 2017 lalu sebesar 500 juta dolar AS.

Sebaliknya, ekspor Mesir ke Indonesia periode Januari-Juni 2018 mencapai 42 juta dolar AS atau menurun 6,27% dibanding periode yang sama tahun lalu yakni 45 juta dolar AS. Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia-Mesir pada periode Januari- Juni 2018 menunjukkan surplus untuk Indonesia sebesar 518 juta dolar AS. (feh)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *