Muqowam: Bonus Demografi Kekuataan Indonesia Jalankan Pembangunan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Indonesia dengan penduduk lebih dari 250 juta jiwa memasuki periode ‘Bonus Demografi’ dimana 70 persen dari mereka berada pada usia kerja dan puncaknya 2025–2030.

Pada satu sisi, kata anggota Presidium Himpunan Alumni Perguruan Tinggi (Himpuni), Akhamd Muqowam, bonus ini merupakan kekuatan Indonesia dalam menjalankan berbagai program pembangunan.

Namun, pada sisi lain, ‘bonus demografi’ menjadi bencana jika Indonesia gagal menyediakan lapangan pekerjaan. “Ancaman itu makin serius jika kita perhatikan data tingkat pendidikan dan persentase penduduk Indonesia,” ujar Muqowam.

Hal itu dikatakan politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini pada acara pembukaan Seminar tentang Kesiapan Tenaga Kerja di Hotel Sahid, Jakarta, Senin (14/1).

Acara dibuka Wakil Presiden, M Jusuf Kalla (JK). Selain Muqowam juga tampak hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Direktur Utama BTN Maryono.

Seminar digelar Himpuni untuk menjawab tantangan dinamika tahapan perkembangan industrialiasi yaitu Industri 4.0 yang telah berkembang pesat dan diyakini sebagai kecenderungan global di seluruh Indonesia.

Untuk menghadapi itu, kata Wakil Ketua DPD RI ini, seluruh komponen Bangsa Indonesia harus secara terpadu membangun kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan mendorong inovasi dengan mengutamakan industrialisasi untuk menjadikan Bangsa Indonesia siap bersaing dan memenangkan persaingan yang semakin ketat itu.

Himpuni mengapresiasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang menyikapi dengan menyiapkan rencana kerja disesuaikan kondisi Indonesia. Dan, Kementerian PPN/Bappenas telah merancang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional [RPJMN] 2020 – 2024 dengan Visi Indonesia 2025: Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur.

Seminar ini menghadirkan pemikiran strategis, akademis, para praktisi. Selain Wapres juga Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Prof Dr Bambang Brodjonegoro, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Ketua Umum APINDO, Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi Sukamdani dan pemilik Ct Corp, Chairul Tanjung.

Seminar ini direncanakan empat sesi. Setelah di Jakarta, kegiatan serupa digelar di Palembang 15 Pebruari 2019 dengan tema Industri Nilai Tambah Sumber Daya Alam (SDA).

Sesi berikutnya dengan tema Usaha Mikro, Kecil. Menengah (UMKM) dan Ekonomi Kerakyatan digelar di Semarang, 12 Maret 2019 dan terakhir dengan tema Penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Menghadapi Indonesia 4.0 digelar di Jakarta, 2 April 2019.

Dikatakan, seminar tentang Tantangan Tenaga Kerja Indonesia ini bertujuan untuk memahami dan mensosialisasikan kondisi nyata terkini, kebijakan yang sedang dijalankan, dan visi masa depan terkait kesiapan dan penyiapan SDM Indonesia menghadapi persaingan global.

Selain itu juga menyerap masukan dari para pemangku kepentingan dan memberikan masukan kepada pembuat kebijakan tentang program dan kegiatan penyiapan SDM umberdaya Indonesia.

Seminar juga bertujuan menghimpun komponen-komponen Bangsa Indonesia untuk bersinergi mempersiapkan SDM dan Tenaga Kerja utamanya yang berkomitmen menjadikan Negara dan Bangsa Indonesia sebagai Bangsa Pemenang dalam persaingan global berbasis teknologi maju. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *