Perempuan LIRA Ajak Perempuan Lawan Narkoba

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) mengajak kaum perempuan melawan Narkoba. Melalui Gerakan Perempuan Melawan Narkoba (Gempur Narkoba) diharapkan mampu membantu pemerintah dan sekaligus menyadarkan kaum perempuan untuk menyelamatkan keluarga dari bahaya Narkoba.Perempuan merupakan salah satu target para kartel Narkoba untuk digunakan sebagai kurir Narkoba. Sedikitnya ada 4 juta perempuan terlibat sebagai kurir Narkoba yang dimanfaatkan kartel Narkoba.

Gagasan Perempuan Lira meluncurkan Gerakan Perempuan Melawan Narkoba (Gempur Narkoba), Minggu, 16 Juli 2017 di Perbanas Institute, Jakarta bersamaan dengan momentum Hari Anti Narkoba Internasional (HANI). Peluncuran Gempur Narkoba dihadiri sejumlah tokoh Perempuan Sylviana Murni (Tokoh Betawi), Linda Megawati (Anggota DPR RI), Marsudi W. Kisworo (Rektor Perbanas Institute), Presiden LSM LIRA, HM. Jusuf Rizal, Pendiri dan Pembina LSM LIRA, Mayjen TNI (Purn) Arief Siregar, Non Saputri (Bunda Putri), Ketum Perempuan Lira, Jihan Azka Savitrie, Sekjen Rezka Oktaberia, DPW LSM LIRA dan DPW Perempuan Lira

Peredaran Narkoba menjadi salah satu ancaman serius terhadap Indonesia, selain masalah korupsi dan terorisme. Temuan BIN (Badan Intelijen Negara) yang menyebutkan ada 27 jaringan kartel Narkoba Internasional telah masuk ke Indonesia harus menjadi perhatian semua pihak termasuk kaum perempuan. Indonesia tidak hanya menjadi pasar pengguna Narkoba, tapi juga berubah menjadi tempat transit dan produsen Narkoba. Ada 30% dari 257,9 juta (2017) penduduk Indonesia yang akan menjadi target peredaran Narkoba jaringan Internasional dengan jumlah 128,5 juta penduduk di Desa dan 126,3 juta di Kota (2015).

Jaringan Kartel Narkoba Internasional menemukan cara yang efektif dalam melebarkan sayap dan membesarkan jejaring pasar Narkoba di Indonesia. Mereka memanfaatkan kaum perempuan sebagai kurir. Kepolosan Perempuan Indonesia digunakan sebagai alat dengan modus iming-iming uang, diajak senang-senang, dipacari hingga dikawini. Para kartel Narkoba ini mencari kaum Perempuan yang memiliki pendidikan rendah, janda, kondisi psikologi yang tidak stabil dan kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan. Saat ini berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) ada 4 juta kurir Narkoba dari kaum Perempuan Indonesia di seluruh Indonesia.

“Inilah yang membuat Perempuan Lira merasa prihatin. Karena jika terus dibiarkan dan kaum perempuan sudah terlibat dalam penggunaan dan peredaran Narkoba akan membahayakan masa depan bangsa. Perempuan salah satu pilar rumah tangga, agama dan bangsa. Jika Perempuannya rusak, maka masa depan bangsa juga akan lemah,” tegas Ketum Perempuan Lira, Hj. Jihan Azka Savitrie di dampingi Sekjen Rezka Oktoberia.

Karena itulah Gerakan Perempuan Melawan Narkoba (Gempur Narkoba) merupakan gerakan menyadarkan kaum Perempuan agar mewaspadai, menjaga keluarganya (anak dan suami) dan lingkungannya dari bahaya penyalahgunaan Narkoba. Perempuan harus dapat menjadi ujung tombak melawan Narkoba, mulai dari dusun hingga kota. Saat ini kartel Narkoba tidak pandang bulu dan sudah masuk ke desa-desa dengan menawarkan produk-produk makanan yang mengandung Narkoba. Mulai dari makanan dan minuman anak-anak.

Sementara Sekjen Perempuan Lira, Rezka Oktoberian menyebutkan bersama dengan Ketum Perempuan Lira, Jihan akan membentuk Tim Gempur Narkoba, mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah-daerah dengan memanfaatkan jaringan yang telah dimiliki LSM LIRA. Akan dilakukan penyuluhan dan pelatihan kepada kaum perempuan agar tidak mudah terjebak rayuan para kartel Narkoba yang berujung masuk penjara. Untuk korban Narkoba Perempuan, Perempuan Lira akan bekerjasama dengan Kemensos RI.

Untuk kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam kaitan Gerakan Perempuan Melawan Narkoba (Gempur Narkoba), Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat), HM. Jusuf Rizal menyebutkan sudah memperoleh dukungan dari BNN. Gerakan Perempuan Lira Melawan Narkoba (Gempur Narkoba) ini akan digerakkan keseluruh Indonesia hingga kelapis bawah. Memanfaatkan jaringan pengurus PKK, Dharma Wanita, Pengajian, Majelis Taklim maupun kelompok-kelompok kepentingan (LSM, Ormas, Partai, Pengusaha, dll) untuk melawan Narkoba. Perempuan juga akan dilatih sebagai informan membantu memberikan informasi disekitarnya terhadap peredaran Narkoba.

SEJARAH LSM LIRA (LUMBUNG INFORMASI RAKYAT)

LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) adalah Ormas LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang dirikan oleh HM. Jusuf Rizal bersama sejumlah pihak (Mayjen TNI (Purna) Arief Siregar, Hasyim Arif, Syahrial Yusuf, Boy Rahman, Marsudi Kisworo, dll tahun 2004 dari Embrio Blora Center (Tim Relawan yang dibentuk HM. Jusuf Rizal bersama Sudi Silalahi untuk SBY-JK for Presiden 2004). Tahun 2006 dinotariatkan dan mendaftar di Kesbangpol sebagai ormas tidak berbadan hokum sesuai UU Keormasan 17 tahun 2013 dan Permendagri 33 Tahun 2012 hingga kini. LSM LIRA kemudian berhasil meraih rekor Muri satu-satunya LSM yang memiliki jaringan dan cabang terbesar dengan menggunakan struktur pemerintah. Rekor Muri juga diberikan kepada HM. Jusuf Rizal sebagai penggagas dan pendiri LSM LIRA

PEREMPUAN LIRA merupakan Lembaga Sayap Organisasi (LSO) LSM LIRA yang tunduk pada AD/ART organisasi LSM LIRA serta mengatur dirinya dengan Pedoman Dasar dan Aturan Dasar Perempuan Lira dalam menjalankan roda organisasi.Selain Perempuan Lira, masing ada sejumlah LSO Lira antara lain Pemuda Lira, Pemudi Lira, Jaring Mahasiswa Lira Indonesia (Mahali), Peduli Anak Indonesia, Dzikir Merah Putih, Lira Institute, Koperasi Serba Usaha Lira Indonesia (Kolindo), Himpunan Pengusaha Lira Indonesia (Hiplindo), Lira Sports, Liranews.com, dll. Website : liraindonesia.com. Hotline : 0811-909-654

beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *