Sesjen MPR Ajak Warganet Sejukan Masyarakat Lewat Status Pancasilais

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Bloger dan nitizen atau pegiat media sosial (medsos) yang lebih akrab disebut warganet merupakan komunitas yang strategis untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI.

Karena itu, kata Sekretasis Jenderal (Sesjen) MPR RI, Ma’ruf Cahyono usai menghadiri deklarasi Nitizen di Ruang Deglasi Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, MPR RI mengajak kelompok ini untuk mensosialisaikan Empat Pilar MPR RI yakni UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dikatakan Ma’ruf, sebelumnya para nitizen dari berbagai daerah ini sudah melakukan berbagai kegiatan di Jakarta. 6-9 Desember 2018. Mereka mendiskusikan dan membahas mengenai implementasi Empat Pilar MPR RI. Selanjutnya menjadi bahan warganet dalam tulisan atau status yang mereka unggah dalam keseharian di online.

Tulisan atau status yang mereka unggah, diharap Ma’ruf Cahyono mampu menjadi penyejuk suasana di masyarakat. “Masyarakat sekarang sangat dinamis,” tutur Ma’ruf.

Apa yang dikomitmenkan para nitizen dalam deklarasi itu diakui Ma’ruf, sangat luar biasa. Namun, kelahiran Banyumas, Jawa Tengah, itu menyebut lebih luar biasa apabila nilai-nilai luhur bangsa itu diimplementasikan dalam kehidupan keseharian.

Untuk itu diharap sasaran dari tulisan dan status yang ada diperluas. Dia akui, teknologi informasi yang ada saat ini tidak hanya disukai oleh anak muda, orang tua pun diakui juga mulai menggandrungi media ini.

Ma’ruf mempertegas mengajak warganet bersama dengan MPR untuk ikut memperkuat, merawat, dan menjaga Indonesia. Bila warganet ikut mensosialisasikan Empat Pilar, kedudukannya sama dengan anggota MPR. “Mari mensosialisasikan Empat Pilar dengan maksimal,” ajak Ma’ruf.

Kepada para nitizen disampaikan bahwa MPR RI adalah rumah kebangsaan. Sebagai rumah bersama, siapa juga berhak menyampaikan aspirasi untuk membuat bangsa ini menjadi lebih baik.

MPR dikatakan tak hanya sebagai rumah kebangsaan namun juga sebagai pengawal Pancasila. “Tak ada bangsa yang tak punya ideologi”, ujarnya. Untuk itu diharapkan kepada warganet mempublikasikan nilai-nilai Pancasila dalam tulisan atau status di online.

Dalam mengawal ideologi Pancasila, bangsa ini tak lepas dari pengaruh dan tekanan yang sangat luar biasa yang datang dari dalam atau luar negeri. “Saya khawatir kalau Pancasila tak dijaga. Dengan begitu, warganet perlu menyampaikan pesan yang kuat untuk menjaga ideologi dan persatuan bangsa.”

Dikatakan Ma’ruf, kita harus memiliki ketahanan bangsa agar mampu mengatasi dan menghadapi perubahan jaman. Perubahan jaman yang ada harus diikuti dengan ideologi yang dinamis meski demikian tak boleh membuat kita keluar dari jati diri bangsa.

Pada kesempatan serupa, Kabiro Humas Setjen MPR RI, Siti Fauziah mengatakan, kegiatan MPR yang melibatkan warganet telah dilakukan di berbagai kota seperti Solo, Yogyakarta, Bogor, Bandung, Lampung, Makassar, Manado, Medan, Surabaya, Malang dan kota besar lainnya. “Di akhir tahun ini kita kumpulkan leader warganet dari berbagai daerah”, kata Siti.

Setelah mereka dibekali dengan pengetahuan Empat Pilar, diharapkan menularkan apa yang didapat tidak hanya kepada warganet di daerah namun juga kepada masyarakat lewat tulisan atau status. “Mereka kita ajak untuk mensosialisasikan Empat Pilar. Kita sudah bersama mereka 3 tahun.”

Dihadapan Ma’ruf, Siti Fauziah dan warganet lainnya, Dila dan Surya, mendeklarasikan empat hal keputusan warganet yakni: Pertama, tidak menyebarkan konten hoax dan SARA.

Kedua, bijak bermedia sosial sesuai dengan Pancasila. Ketiga, menerapkan Empat Pilar MPR dalam literasi digital. Keempat, bersatu membuat keren Indonesia dengan konten yang positif. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *