Soal Penembakan di Selandia Baru, HNW: Jokowi Penting Buat Pernyataan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) prihatin dan geram atas penembakan brutal di masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3).

“Ini peristiwa yang sangat mengenaskan. Penyerangan itu dilakukan secara membabi buta. Aksi itu merupakan tindakan terorisme yang dilakukan kepada kaum muslimin sedang melaksanakan salat Jumat,” ujar HNW dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR di kawasan Jagakarsa, semalam.

Politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengajak 400 lebih peserta sosialisasi Empat Pilar mendoakan para korban, termasuk WNI yang menjadi korban dalam peristiwa yang menggoncangkan dunia ini. “Mari kita bacakan ummul Quran buat korban,” kata Hidayat yang diiringi dengan melafalkan surat Alfatihah.

Menanggapi wartawan, HNW menegaskan, peristiwa itu bukan sekedar terorisme, tapi juga rasisme sekaligus pelanggaran HAM sangat berat, di mana dunia internasional sudah mengutuknya.

“Menurut saya, tidak cukup dengan hanya mengutuk. Seluruh negara harus berperan untuk menyelesaikan dari semua akar masalahnya. Akar masalahnya adalah yang bernama islamophobia dan juga yang bernama ketidakadilan dunia ini agar tidak terulang lagi,” kata wakil rakyat dari Dapil Jakarta Timur itu.

Peristiwa di Selandia Baru itu, kata dia, harus segera dihentikan dan dijadikan sebagai sebuah pemicu agar negara-negara dunia bersatu melawan terorisme yang dimaksud islamophobia dan ketidakadilan.

Bahkan, kata HNW, Indonesia sebagai negara yang berpenduduk Islam terbesar di dunia, tidak hanya sekedar mengutuk peristiwa ini, tetapi harus tampil terdepan mengambil langkah-langkah nyata dalam melawan dan menghilangkan ideologi islamophobia.

“Indonesia harus tampil ke depan negara yang beragama Islam yang menolak terorisme, yang menolak radikalisme harus membuat pernyataan yang sangat tegas. Jokowi penting buat pernyataan sangat tegas agar dunia tidak cukup hanya dengan mengutuk tapi harus bisa menghilangkan ideologi islamophobia, anti Islam.”

Karena menurut Hidayat, ideologi islamophobia ini yang menghadirkan radikalisme di kalangan orang-orang anti Islam dan menghadirkan tragedi-tragedi terorisme seperti yang terjadi di New Zealand (Selandia Baru) itu.

“Jadi kita saat berduka dengan wafatnya lebih dari 45 orang muslim, termasuk wafatnya satu warga negara Indonesia di sana. Kita mendoakan agar mereka diterima oleh Allah sebagai syuhada dan yang sakit disembuhkan,” demikian Hidayat Nur Wahid. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *