Tangani Kegawat-daruratan, Pemkot Madiun Wacanakan PSC

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Angka harapan hidup masyarakat Kota Madiun, Jawa Timur, cukup tinggi. Yakni Mdmencapai 72,44 tahun. Angka tersebut lebih tinggi dari capaian provinsi Jawa Timur. Namun, bukan berarti waktunya berleha. Angka harapan hidup wajib terus didongkrak.

‘’Angka harapan hidup salah satu tolak ukur IPM (indek pembangunan manusia). Sedangkan IPM merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu daerah. Makanya, angka harapan hidup wajib terus didongkrak,’’ kata Kepala Dinkes dan Keluarga Berencana Kota Madiun, Agung Sulistya Wardani, Selasa 13 Maret 2018.

Beragam upaya dilakukan pemkot untuk meningkatkan angka harapan hidup. Salah satunya, meningkatkan target capaian menjadi 73 tahun di 2019 mendatang. Ini tentu tidak mudah. Butuh peran serta berbagai pihak terkait. Pelayanan kepada masyarakat juga wajib maksimal dan optimal.

‘’Meningkatkan angka harapan hidup bukan hanya mengobati masyarakat yang sakit. Tetapi juga upaya antisipasi hingga penanganan setelahnya. Artinya butuh keterlibatan banyak pihak,’’ jelasnya.

Tak heran, butuh integrasi layanan antar instansi. Salah satunya, dalam penanganan kegawat daruratan. Penanganan, katanya, cepat, tepat, dan akurat. Harapannya, korban segera mendapat penanganan untuk meminimalkan kematian.

Wardani menyebut butuh satu pintu pelayanan.
‘’Penanganan urusan kegawatdaruratan ini kan baiknya hitungan menit bahkan detik. Makanya mulai pelaporan hingga penanganan harus seefisien mungkin,’’ tegasnya.

Penanganan juga harus tersentral. Tak heran, butuh semacam Publik Safety Center (PSC). Ini merupakan pintu masuk segala jenis pelaporan kedaruratan. Petugas bakal langsung mengidentifikasi jenis laporan untuk kemudian diteruskan kepada instansi terkait yang menangani.

Wardani mencontohkan, kejadian pohon tumbang. Masyarakat kebanyakan masih bingung melapor. Apalagi jika kejadian sudah melibatkan banyak instansi. Mulai Dinas Lingkungan Hidup, RSUD, hingga Dishub.

‘’PSC ini bakal mengkoordinir instansi terkait yang tepat untuk melakukan penanganan,’’ ungkapnya sembari menyebut sistem ini dinilai cukup berhasil mendongkrak angka harapan hidup di Kabupaten Tulunggagung. (Kominfo).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *