Wabub Irwan Geram, Bangunan Pasar Induk Bondowoso Dinilai Gagal Kontruksi

  • Whatsapp

BONDOWOSO, beritalima.com – Banyaknya kerusakan dibeberapa titik bangunan pasar induk Bondowoso membuat wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar merasa geram. Pasalnya saat mengecek ke beberapa bangunan sudah ada yang rusak dan juga terjadi kebocoran saat hujan turun.

Sehingga Politisi PDI Perjuangan ini menilai bahwa pembangunan pasar induk Bondowoso ini dinilai gagal kontruksi. Padahal menurutnya, bangunan tersebut baru seumur jagung yang pekerjaan selesai 2018, namun sudah mengalami kerusakan.

“Saya nilai ini gagal kontruksi, termasuk perencanaan juga gagal kalau kondisinya seperti ini. Kebocoran saat hujan dimana-mana, termasuk tidak adanya pembuangan air saat air hujan masuk. Sehingga air menggenang dilantai,” cetusnya saat diwawancarai wartawan.

Irwan menjelaskan, bahwa dalam pembangunan pasar induk tersebut tidak adanya Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, (UKL-UPL). Mungkin saat proses pembangunan kontraktor tidak memikirkan jatuhnya air saat musim hujan.

“Rekanan tidak memikirkan dampaknya saat hujan turun, akhirnya seperti ini. Becek dimana karena air menggenang yang disebabkan tidak adanya pembuangan. Begitu juga dengan limbahnya. Saya katakan ini tidak ada amdalnya,” ungkapnya.

Pihaknya berharap walaupun bangunan tersebut sudah diserahkan ke pemerintah daerah, namun pertanggungjawaban kontraktor itu 10 tahun. Jadi menurutnya rekanan harus bertanggungjawab atas kerusakan beberapa titik pasar induk Bondowoso ini.

“Kontrakan harus bertanggungjawab atas kerusakan ini, saya tidak mau tahu siapapun pemilik PT yang melaksanakan pekerjaan ini sekalipun anggota DPRD. Saya akan memberikan sanksi terhadap rekanan yang pekerjaan asal-asalan,” tegasnya.

Menurutnya, seharusnya pasar induk Bondowoso ini yang sudah menelan anggaran 50 Milliar menjadi sebuah pasar rakyat yang modern. Sehingga masyarakat yang berbelanja ditempat ini merasa nyaman dan bisa menjadi pasar wisata modern.

“Seharusnya pasar induk menjadi pasar tradisional yang bisa dimanage secara modern. Karena bangunannya telah memenuhi standart, tapi kenyataannya begini,” Pungkasnya. (*/Rois)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *