Wakil Gubenur Jatim Dukung Bupati Sumenep Hidupkan Kereta Api di Madura

  • Whatsapp

‍SURABAYA, beritalima.com| Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak bersama ketua Komisi B, Aliyadi dan Pokja Grahadi saat FGD Reaktivasi Kereta Api di Madura di hotel Simpang Surabaya. (Pca).

Pemerintah Provinsi Jatim mendukung usaha Bupati Sumenep, Jawa Timur, menghidupkan kembali atau reaktivasi kereta mati di Pulau Madura semakin menemui titik terang. Usai menyurati Presiden Joko Widodo, termasuk berbicara langsung dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ketua Banggar DPR Said Abdullah.

Bacaan Lainnya

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyatakan, pemerintah provinsi menjadikan reaktivasi kereta Madura menjadi prioritas utama.

“Gubernur juga menyampaikan agar Kementerian Perhubungan mempercepat reaktivasi kereta di wilayah Jawa Timur,” katanya saat menghadiri forum group discussion (FGD) bertajuk ‘Reaktivasi Kereta Madura, Siapa Untung?’ di Surabaya, Selasa (21/3/2023).

Terkait reaktivasi kereta, Khofifah pada 9 Februari 2023 telah berkirim surat kepada Menteri Perhubungan, mendorong percepatan reaktivasi. Soal siapa yang diuntungkan dengan reaktivasi, menurut Emil, yang untung masyarakat Madura.

Pakar tranportasi dari ITS, Hera Widyastuti, menilai reaktivasi kereta Madura bisa menjadi transportasi massal yang mampu mengurangi kemacetan. Reaktivasi juga diyakini akan menimbulkan efek domino terhadap banyak sektor, terutama pariwisata di Madura yang kurang terjamah dampak minim infrastruktur.  “Dengan pergerakan transportasi ini (reaktivasi kereta) bisa mengangkat PDRB (produk domestik regional bruto) dari daerah-daetah yang dilewati,” kata Hera.

Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur, Aliyadi Mustofa, mengapresiasi gagasan besar pemerintah yang merancang Perpres 80 tahun 2019, di dalamnya memuat proyek reaktivasi jalur kereta Madura. Menurutnya, jika reaktivasi terealisasi, akan sangat menguntungkan masyarakat Madura. “Walau tidak segampang membalikan telapak tangan, ini (usaha Fauzi merektivasi kereta Madura) perlu kita dukung,” imbau Ali.

Ia menjelaskan, realisasi Perpres 80 Tahun 2019 memerlukan investasi besar. Untuk proyek-proyek Madura, misalnya, setidaknya mencapai Rp 40 triliun. Di sisi lain, Aliyadi mengingatkan, sosialisasi terhadap masyarakat juga harus menjadi perhatian utama. Ini agar proyek bisa berjalan sesuai rencana. “Sosialisasi harus dilakukan dengan pendekatan Madura,” kata Aliyadi

Ketua DPP Ormas Madura Asli (Madas), Berlian Ismail Marzuki, yang juga hadir dalam forum mengatakan, warga Madura sangat menantikan pembangunan infrastruktur yang menyambungkan Pulau Garam.

Ia mengatakan banyak warga Madura yang merantau salah satunya dampak

keterbatasan infrastruktur, membuat pengembangan daerah sulit dilaksanakan. “Kenapa Madura banyak merantau, karena di tanah kita tidak bisa (berkembang) karena aksesnya terhambat. Kalau ini (jalur kereta) dibuka tentu yang diuntungkan ya masyarakat Madura,” ungkapnya.

(com***An)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait