Zulkifli Hasan Ajak Mahasiswa Muhammadiyah Tolak Politik Uan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan mengajak generasi muda khususnya mahasiswa menolak politik uang (money politic) dalam setiap pemilihan baik itu anggota legislatif, kepala daerah maupun presiden.

“Soalnya, politik uang tersebut merusak tatanan demokrasi Indonesia. Dan, mereka yang terpilih juga tidak menyalurkan apa yang menjadi aspirasi pemilihnya karena disibukan mengembalikan uang yang mereka keluarkan ketika pemilihan,” kata Zulkifli Hasan.

Hal tersebut dikatakan Ketua MPR RI ini dihadapan lebih seribu peserta Muktamar XVIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Malang, Kamis (2/8). “Setiap pemuda ada zamannya. Dan, setiap zaman memiliki pemudanya. Zaman boleh berganti tetapi pemuda tidak pernah berhenti berkarya,” kata dia.

KH. Agus Salim misalnya, lanjut Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini, adalah kaum terpelajar yang menguasai 10 bahasa internasional. Dengan kemampuannya, H Ahus Salim berjuang melalui jalur diplomasi, sehingga keberadaan bangsa Indonesia diakui dunia.

Prinsip hidup H Agus Salim dikenal banyak orang. Memimpin adalah jalan menderita. Bung Karno adalah seorang pelajar progresif. Saat jadi mahasiswa, H Agus Salim dekat dengan rakyat, mau mendengar dan memperjuangkan nadi kehidupan masyarakat.

“Bung Hatta, Beliau memang sekolah di luar negeri, tapi tak lupa dengan rakyatnya. Bersama mahasiswa Indonesia di Eropa (diaspora), ia berjuang menyuarakan kepentingan bangsa, sehingga diakui oleh dunia,” anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

Saat ini, kata Zulkifli bangsa Indonesia menanti bakti para pemuda dan mahasiswa untuk turun ke masyarakat, guna menolak politik uang. Karena memilih seorang pemimpin karena uangnya yang banyak bisa sangat berbahaya. Hanya menimbulkan kekecewaan dibelakang hari.

Karena itu, di tahun politik ini, mahasiswa harus menyadarkan masyarakat, bagaimana memilih yang benar. Memilih dengan hati, bukan semata-mata karena sembako, dan amplop. Tapi juga harus diketahui rekam jejaknya, teman-temannya dan juga kepeduliannya terhadap masyarakat.

“Ditahun politik ini, mari ajarkan persatuan dan kesatuan, jangan adu domba. Memilih dengan hati, jangan jangan karena sarung sembako. Mari memilih untuk perbaikan dan perubahan,” demikian Zulkifli Hasan. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *