​Juara 1 Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Dikunjungi Dewas

  • Whatsapp

SIDOARJO, beritalima.com – Grabakan, desa Juara 1 Nasional ‘Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan’ Tahun 2017, Rabu (21/3/2018) menerima kunjungan kerja Anggota Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan Poempida Hidayatulloh. Tujuannya, untuk diketahui bagaimana program jaminan sosial di desa di wilayah Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, ini terus berjalan.

Kunjungan Anggota Dewas BPJS Ketenagakerjaan ini didampingi Deputi Direktur Bidang Perluasan Kepesertaan Cotta Sembiring, Deputi Direktur wilayah Jawa Timur Dodo Suharto, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo Ikeda Hendra Kusuma, dan Camat Tulangan Abdul Wahid.

Poepimda mengatakan, kehadirannya di Desa Grabakan tak lain untuk melihat langsung bagaimana program jaminan sosial di desa Juara 1 Nasional ‘Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan’ ini terus berjalan.

“Harapan kami ke depan system stabilitas program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan tetap berjalan di desa ini. Jangan sampai ketika selesai lomba semangatnya kendor,” kata Poepimda.

“Jadi kita tetap melakukan pembinaan dan memperluas cakupan kawan-kawan Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai),” tandas mantan anggota Komisi IX DPR RI ini.

Selain itu, para pejabat tersebut juga meresmikan Gapura Ketenagakerjaan Dyah Swastika K 20 Desa Grabakan. Ini karena Desa Grabakan meraih juara pertama tingkat Nasional tersebut penggeraknya 20 anak muda Karang Taruna desa setempat.

Tidak hanya itu, dalam kesempatan ini dilakukan pula penyerahan santunan perlindungan Jaminan Kematian atas nama Rhino Arri Andhika. Warga RT 64 RW 10 Perumtas 3 Sidoarjo ini meninggal bukan karena kecelakaan kerja, dan ahli warisnya, Retnaning Tyas, menerima santunan sebesar Rp 24 juta.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Sidoarjo, Ikeda Hendra Kusuma, di sela rangkaian acara itu mengatakan, pembangunan gapura tersebut wujud apresiasi gerakan perangkat desa dengan tim anak mudanya dalam mensosialisasikan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan di desa ini. Mereka melakukannya dengan dor to dor ke masyarakat.

Hasilnya, kata pria yang akrab dipanggil Deni ini, kini sebanyak 3.000 warga Desa Grabakan sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui program Bukan Penerima Upah (BPU).

“Harapan kami kedepanya desa-desa di Kabupaten Sidoarjo seluruhnya sadar jaminan sosial seperti Grabakan,” ujar Deni dengan menambahkan bahwa tahun ini sudah ada 2 desa yang diproyeksikan jadi desa sadar BPJS Ketenagakerjaan.

Kepala Desa Grabakan, Purnomo, menuturkan, pihaknya berinisitiatif mensosialisasikan program BPJS Ketenagakerjaan ke RT/RW dan masyarakat setelah memahami program pemerintah ini sangat positif.

Untuk melindungi masyarakat tidak mampu, dia menerapkan pola jimpitan yang disediakan di setiap rumah warga, yang diminta untuk diisi sukarela dengan uang recehan sisa belanja.

Uang jimpitan di kaleng itu lalu ‘dijimpiti’ dan dicatat oleh petugas desa, dan hasilnya digunakan untuk membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan.

Dengan pola jimpitan itu, lanjut Purnomo, untuk mengcover masyarakat tidak mampu pihaknya tidak harus menunggu bantuan dari Pemerintah, cukup melalui jimpitan untuk mengikutkan mereka ke program BPJS Ketenagakerjaan. (Ganefo).

Teks Foto: Anggota Dewas BPJS Ketenagakerjaan Poempida Hidayatulloh bersama para pejabat dan staf BPJS Ketenagakerjaan yang lain serta aparat pemerintah dan tokoh masyarakat usai acara di Desa Grabakan, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Rabu (21/3/2018).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *