BATU,Beritalima.com| Pelaksanaan kongres atau pemilihan ketua, Paguyuban Insan Jurnalis Pamekasan (PIJP) gagal total, bahkan untuk sementara waktu PIJP dibekukan. Rabu (10/12/2025)
Kongres yang diselenggarakan di D’Villa Batu tersebut terjadi sebuah perdebatan panas setelah pimpinan sidang membuka pembahasan tentang SK Notaris yang tidak pernah ada perubahan.
Tidak hanya itu, juga terjadi perdebatan secara administrasi, peserta raker juga mendesak bagaimana tidak ada dualisme kepemimpinan dalam tubuh organisasi PIJP, dalam artian cukup “Ketua Umum” saja.
Namun hal itu tidak disetujui oleh para pendiri, sehingga kembali terjadi perdebatan panas.
Dan akhirnya Forum sudah mulai tidak kondusif, perdebatan semakin panas, akhirnya pimpinan sidang mengambil langkah untuk menutup dan memberhentikan rapat pembahasan SK Notaris, ADART dan Tata Tertib.
Muhri Andika selaku pimpinan sidang dan bagian rapat panita keorganisasian menjelaskan, bahwa pihaknya memutuskan untuk membekukan sementara PIJP dan membubarkan rapat, karena pembahasan sudah mulai tidak tertib dan terkesan seakan- akan lebih mengedepankan ego.
“Saya memutuskan untuk membekukan sementara dan menghentikan rapat, karena saya lihat bukan musyawarah lagi yang dikedepankan melainkan ego, dan baik para pendiri atau pengurus lainnya. Khususnya daram penataan atas akan peremajaan SK Notaris yang kita bahas,”tegasnya.
Seakan peserta atau pengurus PIJP hidup menumpang dirumah orang, akhirnya beberapa pengurus sepakat untuk tidak melanjutkan dan memperpanjang persoalan yang terjadi, dan memilih keluar dari rumah yang dianggap milik pribadi tersebut hingga sebagian pengurus dan anggota sepakat di luar Forum membentuk organisasi wartawan lokal JMP(Jurnalis Muda Pamekasan).[TIM].








