1.581 Dokter PPDS FK Unair Terlindungi Program BPJAMSOSTEK

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Sebanyak 1.581 dokter yang sedang mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK). Nota kesepahaman tentang kepesertaan mereka pada BPJAMSOSTEK telah ditandatangani Dekan FK Unair, Prof. Dr. Soetojo, dr., SP.U(K), dan Kepala BPJAMSOSTEK Surabaya Karimunjawa, Muhyidin, di Gedung FK Unair Surabaya, Senin (7/9/2020).

Kepala BPJAMSOSTEK Surabaya Karimunjawa, Muhyidin, mengatakan, sangat mengapresiasi kebijakan Dekan FK Unair untuk memberi perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh dokter peserta PPDS ini. Menurutnya, perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan memang sangat penting bagi para dokter ini, terlebih di masa Pandemi Covid-19.

Muhyidin menjelaskan, 1.581 dokter ini ikut program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Kepesertaan mereka masuk kategori bukan penerima upah (BPU) atau informal, yang iurannya hanya Rp 16.800,-/ bulan/ peserta. 

“Dengan mengikuti dua program tersebut, mereka mendapat perlindungan sejak berangkat sampai pulang tugas sebagai dokter peserta PPDS. Artinya, jika di masa itu sampai mengalami musibah kecelakaan kerja, seluruh bea perawatan medis sampai sembuh ditanggung penuh tanpa batas oleh BPJAMSOSTEK, di samping mendapat penggantian upah selama belum bisa bekerja kembali,” terang Muhyidin.

Dan jika kecelakaan kerja itu mengakibatkan meninggal dunia, lanjut Muhyidin, ahli warisnya akan diberikan santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar 48 x upah atau kisaran Rp 48 juta. Namun jika meninggal dunia biasa atau tidak ada hubungan dengan tugas, ahli warisnya akan diberikan santunan Jaminan Kematian (JKM) Rp 42 juta.

Muhyidin juga menambahkan, kepesertaan para dokter PPDS FK Unair ini untuk sementara selama 3 bulan, terhitung mulai September sampai November 2020. Namun sebagaimana yang diutarakan Prof Soetojo, sebelum masa kepesertaan mereka berakhir akan diperpanjang lagi.

Prof Soetojo sendiri mengatakan, para dokter PPDS FK Unair ini didaftarkan ke BPJAMSOSTEK karena mereka butuh perlindungan jaminan sosial atas resiko tugas mereka, terlebih di masa Pandemi Covid-19, dan sebagian di antara mereka juga terlibat dalam penanganan pasien Covid-19.

Soetojo mengatakan, sudah sebanyak 92 dokter PPDS FK Unair yang terpapar Covid-19 sejak virus ini merebak. Karena itu, lanjut Soetojo, kasihan mereka kalau tidak ada kepastian jaminan sosial ketenagakerjaan. Apalagi mereka ini dokter yang belum bisa praktek sendiri tapi harus tetap bekerja memberikan pelayanan. Ditambahkan, baru kali pertama ini dokter PPDS FK Unair diikutkan program BPJAMSOSTEK. (Ganefo)

Teks Foto: Dekan FK Unair, Prof. Dr. Soetojo, dr., SP.U(K), dan Kepala BPJAMSOSTEK Surabaya Karimunjawa, Muhyidin, menunjukkan nota kesepahaman yang baru ditandatangani di Gedung FK Unair Surabaya, Senin (7/9/2020).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait