LABUHANBATU, Beritalima.com – Aksi Unjuk rasa damai di Kantor PT. Haris Sawit Jaya (HSJ) Negeri Lama Desa Sidomuliyo Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu sekitar pukul 10.30 WIB, dikawal pengamanan yang dipimpin Kabag Ops Polres Labuhanbatu, Kompol J Panjaitan bersama Kasat Sabhara AKP H Simanjuntak, Rabu (21/2/2018).
Guna mengawal aksi damai yang dilakukan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan masyarakat Desa Sidomulyo, Kapolres Labuhanbatu, AKBP Frido Situmorang, SH. SIK menurunkan sekitar 100 personelnya dengan harapan unjuk rasa tersebut dapat tertib sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam aksinya, massa meminta agar PT Haris Sawit Jaya (HSJ) Negeri Lama melakukan penanganan abu boller yang meresahkan warga sekitar yang mengakibatkan masalah kesehatan.
Selain itu, massa yang dipimpin Yanto Ziliwu ini juga mempertanyakan kepada PT SHJ tentang CSR yang tidsk transfaran atau tidak tepat sasaran.
“Kami meminta pertanggungjawaban pihak perusahaan terkait persoalan abu boller dan dana CSR sesuai UU Nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas di pasal 74 yang mengatur tentang tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL),” jelasnya.
Sekira 10 menit melakukan orasi atau sekitar pukul 10.40, Kabag Ops Polres Labuhanbatu, Kompol J. Panjaitan mengimbau kepada massa agar melakukan unjuk rasa damai dan mematuhi Hukum.
Di tengah orasinya, Manager Estate PT. Haris Sawit Jaya, Rizal Sianipar menemui massa yang berumlah sekitar 300 orang.
Dalam penjelasannya, Rizal menyebut pihaknya telah memberikan Dana CSR kepada Kepala Desa Sidomulyo, pembersihan parit limbah pabrik Haris Sawit Jaya (HSJ), memberikan bantuan peralatan sekolah yang berada di Desa Sidomulyo, pemberian bantuan safari ramadhan dan Bantuan pengamanan Posyandu.
“Terkait persoalan abu boller, penanganan akan dilakukan pengecekan terhadap pipa corong abu boller yang meresahkan warga sekitar yang mengakibatkan masalah kesehatan masyarakat.
(Kita juga akan melakukan) pembenahan alat produksi terhadap abu boller. Pihak perusaan juga akan melakukan penggantian atap rumah (seng) penduduk masyarakat yang rusak akibat abu boller,” jelasnya.
Usai menerima penjelasan, sekira pukul 12.15, unjuk rasa selesai dilaksanakan dan massa pun membubarkan diri dengan tertib. (ev@)