MADIUN, Beritalima.com-
Sebanyak 11.000 peserta dari berbagai usia di wilayah Kota Madiun, antusias mengikuti Aspirasi Run 2025 yang digelar DPRD Jawa Timur di Stadion Wilis, Jumat (23/5/2025) malam.
“Aspirasi Run 2025 di Kota Madiun luar biasa. Selama ini, kita jarang melihat DPRD terlibat langsung dalam kegiatan olahraga. Namun, malam ini terlihat jelas kepedulian DPRD terhadap kesehatan serta dukungannya terhadap perkembangan olahraga di Masyarakat,” kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Adhy Karyono.
Sekdaprov, berharap, kegiatan ini bisa digelar setiap tahun namun dengan persiapan yang lebih matang.
“Saya tadi ikut lari, rutenya sangat menarik, tapi peserta masih terganggu lalu lintas, sebaiknya jalur yang digunakan peserta bisa ditutup sementara, sehingga tidak ada kendaraan yang lewat karena pesertanya ribuan,” harapnya.
Sementara, Sekretaris DPRD (Sekwan) Provinsi Jatim, Mohammad Ali Kuncoro, di sela kegiatan menambahkan dalam pendaftaran masyarakat wajib mengisi ide, gagasan atau permasalahan untuk Jawa Timur kedepan.
“Nantinya ide atau gagasan tersebut akan kita bahas bersama Komisi A DPRD Jatim. Jadi intinya kita ingin dekat dengan masyarakat dan berkomunikasi melalui olahraga. Event ini baru kali pertama digelar, test case saja. Kalau memang antusiasme dari warga luar biasa, tentu akan kita gelar setiap tahunnya,” katanya.
Lebih lanjut Ali mengatakan dipilihnya Kota Madiun sebagai lokasi aspirasi Run 2025 karena kawasan ini memiliki pertumbuhan perekonomian terbesar kedua di Jatim setelah Surabaya.
Madiun merupakan kota kecil yang perekonomiannya menggeliat ditambah dengan tagline Kota Madiun Mendunia. “Kita berharap pertumbuhan ekonomi di Madiun tetap terjaga,” katanya.
Masih di tempat yang sama, Ketua DPRD Jawa Timur, Musyafak Rouf sangat mengapresiasi semangat peserta Aspirasi Run 2025 ini.
“Jadi event ini adalah ruang kolaboratif antara publik dan legislatif. Bukan sekadar event olahraga, tapi juga ruang menyampaikan aspirasi rakyat dengan cara yang menyenangkan. Aspirasi Run hadir sebagai wadah baru dalam membangun komunikasi antara masyarakat dan para wakil rakyat secara terbuka dan inklusif,” jelasnya.
Kegiatan ini bertujuan menghimpun masukan, keinginan, dan aspirasi anak-anak muda, khususnya di Kota Madiun. Meskipun merupakan kota daerah, Madiun relatif mampu mengikuti perkembangan kota-kota besar.
“Kami sebagai anggota DPR berharap dapat memahami aspirasi mayoritas generasi muda. Secara umum, ketika kita menyusun APBD, kebutuhan dan aspirasi anak-anak muda tidak boleh diabaikan. Bahkan, keterlibatan mereka harus lebih dari sekadar simbolis, agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kebutuhan dan harapan mereka,” ungkapnya.(Yul)
