JAKARTA, Beritalima.com– Empat wakil perkumpulan pedagang Pasar Turi, Surabaya yakni Abdul Rosid (Majelis Pedagang), Arwi serta Suhaemi (Himpunan Pedagang Pasar Turi) dan Abdul Mu’in (Paguyuban Pedagang Pasar Turi Baru) mengadukan nasib mereka yang sudah 13 tahun terlunta-lunta kepada Ketua DPD RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti.
Aduan tersebut disampaikan perkumpulan pedagang itu di sela masa reses senator dari Provinsi Jawa Timur ini ke daerah pemilihannya, kemarin. Keterangan pers Biro Humas dan Pemberitaan DPD RI kepada awak media, Selasa (17/3), La Nyalla menyanggupi membantu solusi bagi sekitar 3.000 pedagang Pasar.
La Nyalla didampingi Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto serrta pengurus Kadin Jatim Santoso Tejo.“Sekarang satu-satunya harapan kami tinggal ke DPD. Karena 13 tahun kami sudah menemui semua instansi di Surabaya dan Jakarta, termasuk DPR RI, tetapi tidak ada hasil. Yang belum DPD RI dan Presiden Jokowi. Nah, kami minta tolong Pak Nyalla membantu dan disampaikan juga ke Pak Presiden,” ungkap Arwi.
Ditambahkan, para pedagang Pasar Turi yang menempati penampungan sementara itu merasa pemerintah dan negara tidak hadir karena tidak ada instansi yang mampu memberi solusi kepada mereka. “Banyak dari kami menjadi miskin Pak, sampai tidak mampu bayar sekolah anak. Bahkan ada yang sampai cerai dan sakit parah.”
Para pedagang itu adalah korban kebakaran Pasar Turi 2007. Kebakaran hebat itu baru bisa dipadamkan 3 hari kemudian. Kerugian dagangan (tidak termasuk gedung dan aset lainnya) saat itu ditaksir Rp. 1,7 triliun lebih. Kini para pedagang itu belum bisa menempati Pasar Turi karena sengketa investor dengan Pemerintah Kota Surabaya.
Padahal, ribuan pedagang yang akan menempati sudah melunasi harga stan. Pemkot Surabaya mengangap Investor Pasar Turi Baru, PT Gala melakukan ingkar janji (wanprestasi). Namun perkara tersebut berlarut di pengadilan. Seperti diketahui proyek Pasar Turi Baru dikelola PT Gala, PT Lucida Megah Sejahtera dan Centra Asia Investment. PT Gala sendiri merupakan leadment para perusahaan joint operations tersebut.
Menanggapi aduan wakil pedagang itu, LaNyalla meminta agar pedagang menghimpun dalam satu wadah. Tidak perlu banyak himpunan sehingga lebih kuat dan bersatu. “Nanti dibuat satu wadah saja. Dan saya minta Ketua Umum Kadin Jatim membina dan memfasilitasi wadah itu untuk dapat komunikasi dengan efektif. Dari situ nanti DPD RI akan membantu solusinya. Nanti kita panggil para pihak,” urai La Ntalla.
Ditambahkan, salah satu solusi adalah keberanian Pemkot Surabaya untuk mengambil diskresi. “Diskresi tersebut tentu harus ada good will dari pemerintah pusat juga. Saya akan perjuangkan di situ. Sebab ini sudah 13 tahun terkatung-katung. Solusi ini penting sebagai bagian dari mewujudkan kemudaha berusaha di daerah,” demikian AA La Nyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)