SUMENEP, beritalima.com – Bermula dari musibah yang menimpa 14 perahu nelyan milik warga Desa Kapedi yang pecah bekeping keping dan tidak mendapat bantuan dari pemerintah, ahirnya mereka bersepakat meminta bantuan perlindungan Advokasi dengan tujuan jika ada persoalan sosial ataupun persoalan hukum yang menimpa rakyat ini bisa teratasi.
Demikian yang hal ini disampaikn Sekdes Kopidi, Taufikurrahman diselah selah saat mendampingi puluhan warganya yang sedang mengikuti acara penyuluhan advokasi hukum yang diadakan di desanya, Desa Kapedi kemarin. “Saya, sebagai Sekdes di Desa ini berterimakasih banyak kepada Bapak Moh. Hasan yang dengan sukarelah datang ke Desa kami untuk memberikan advice dan saran kepada warga kami,” tuturnya.
Sebenarnya kedatangan seorang penasehat hukum atau yang banyak tahu tentang persoalan hukum, kata Taufikurrahman sudah lama ditunggu tunggu oleh warganya. Sebab, dengan kehadiran seorang yang paham dengan hukum, diharapkan persoalan yang membelit persoalan hukum serta persoalan sosial lainnya bisa dengan mudah terselesaikan. “Itulah yang menjadi tujuan kami, karena dengan begitu warga kami bisa tercerahkan,” ujarnya dengan penuh antusiasme.
Dan diharapkan juga persoalan yang sedang dilanda warganya karena tertimpanya musibah yang menimpa beberapa perahu yang sempat pecah berantakan bisa dapat bantuan berupa perbaikan, sehingga warganya itu bisa mencari nafkah dengan senang dan tenang kembali sebagaimana biasa. “itulah opsesi dan harapan kami,” katanya pendek.
150 Nelan yang Bergabung Dalam Satu Wadah Kebersamaan
Informasi tentang advokasi hukum yang diadakan di desanya, dengan cepat menyebar keseantero pelosok desa, hal itu terbukti, setidaknya kurang lebih ada 150 nelayan yang akan bergabung ke kelompok nelayan yang dirintis oleh H. Taufikurrahman.
Terpisah Moh, Hasan. SH, diwawncarai usai memberikan penyuluhan dan advokasi terhadap sedikitnya 75 orang, mengatakan bahwa dirinya terpanggil untuk memberi advokasi dan penyuluhan hukum, karena ingin membantu memberi pencerahan kepada rakyat jelata yang jarang disentuh oleh kekuasaan dan bahkan terkadang termarjinalkan.
”Yang pasti, kami datang dengan maksud dan tujuan yang ikhlas, untuk berbagi pengetahuan dan pencerahan dan kami datang tidak mempunyai dan mutif atau bernuansah politik. Saya datang tidak karena sedang berpolitik dan tidak berpartai karena saya bukan orang partai, kedatangan saya murni karena kemanusiaan saja,” ucapnya.
Lebih jauh Moh, Hasan bertutur, bahwa awalnya nuraninya merasa terpanggil karena mereka sedang dilanda kesusahan yang menimpa pada sedikitnya 14 perahu yang pecah dihantam ganasnya gelombang yang tidak mendapat perhatian dari pemerintah dengan layak. “Mereka hanya dibantu selembar silimut perorangnya. Sedangkan kebutuhan mereka ingin memperbaiki perahunya yang luluh lantak agar mereka bisa melaut lagi dan menafkahi keluarganya kembali seperti sedia kala. Pemerintah mestinya tanggap dan cepat membantunya,” katanya.
Bukan hanya itu saja, ia tidak tanggung tanggung Moh. Hasan bertekat untuk membantu nelayan Kopidi dan ia bakal segerah membentuk suatau Badan Usaha Milik Rakyat (BUMIRA) dengan kepersertaan modal secara gotong royong yang tujuannya mewujudkan meningkatkan perekonomian warga, khususnya warga Kopedi dan sekitarnya.
Ditambahkan Hasan, sudah saatnya para nelayan menjadi pemin di kampung halamannya sendiri dan bukan hanaya menjadi penonton saja. “Yang pada gilirannya nanti kami akan mengusulkan pada instansi terkait untuk mendapatkan Asuransi di JASINDO. “Secepatnya juga kami akan kembangkan ke dan harus memiliki Asuransi jiwa, agar hidupnya menjadi terjamin anak anaknya,” pungkasnya.
Dikonfermasi Badan Penaggulangan Bencana Sumenep, melalui Sekretaris Badan Penanggulan Bencana Sumenep, Bahaudin, mengatakan bahwa dana untuk itu belum turun. “Kami sudah mengajukan bantuan kepada bapak bupati dan insyaallah akan segera turun bantuan itu,” jelasnya.
Ditempat terpisah Calon Anggota Legislatif DPR-RI dari Partai Perindo Dapil Jatim XI Moch. Efendi, SH akan mendatangi nelayan tersebut.
” nsya Allah dalam minggu depan akan saya sempatkan untuk bertemu para nelayan yang terkena musibah di kapedi ” Tutur Efendi
(alan sahlan muhammad)