TORAJA UTARA-www.beritalima.com-Upacara Rambu Solo yang dilakukan oleh keluarga Yulius Patondok ( Ne’Filma) berlangsung di Tongkonan Tondon Langi,To’ Tara dengan adat Toraja.
Dari keterangan keluarga almarhum yang di upacarai, dengan prosesi adat Toraja, cukup menyedot perhatian warga setempat.Pasalnya, rangkaian tradisi adat Toraja tersebut terkait,mengingat jasa almarhum Ne’ Sampa’,tokoh masyarakat Tondon Langi.Dimana masa hidup almarhum Ne’ Sampa’ dikenal sosok yang pemberani.
Rambu Solo kali ini, disebutkan oleh pihak keluarga almarhum Ne’ Sampa’ sedikit 142 ekor Kerbau telah dipotong dalam upacara Rambu Solo itu.
“Masa hidup almarhum dikenal sosok pemberani dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan warga.Dan almarhum di tokoh kan warga Tondon Langi’ karena keberanian mereka membela warga Tondon Langi’,”ungkap Yulius Patondok,Kamis (3/11) dilokasi prosesi acara adat Rambu Solo itu.
Sementara tokoh masayarakat yang dituakan oleh warga Tondon Langi’,Abidin Hutasoit,mengungkapkan,almarhum semasa hidupnya dikenal sosok pemberani.Jika segenap keturunan almarhum pada saat upacara Rambu Solo mengorbankan 142 ekor Kerbau,bagi keturunan almarhum Ne’ Sampa’ itu hal yang wajar sebagai ungkapan rasa syukur serta menghormati jasa-jasa almarhum.(Gede Siwa).