Foto : Lokasi tempat produksi garam secara tradisional di Jangka.
BIREUEN,ACEH-Beritalima.com – Rumoh Sira ( Rumah Garang ) di kawasan kecamatan Jangka kabupaten Bireuen saat ini hanya mampu memproduksikan 150 kilogram perdapur dalam satu hari.
Drs H Faizin,M.Pd kepada Beritalima.com Minggu (28/`10) seusai Salat ashar di Masjid Besar Matanggeulumpangdua Peusangan sesuai hasil pendataan sekaligus penelitiannya ke Jangka menyebutkan, prosesi pembuatan garam baru bisa masak dalam waktu 10 jam dalam satu dapur dengan hasilnya mencapai 150 kilogram.
Menurut Cuda ( kakak ) Aminah sebut Faizin di Jangka ada kisaran 15 buah dapur Rumah Sira berarti Sira atau garam di Jangka mencapai 2 ton lebih perhari hasil produksi para petani garam.
Disebutkan,semua garam hasil produksi para petani garam di Jangka dijual ke muge (agen) untuk dipasarkan ke berbagai kecamatan dalam wilayah Bireuen.
Sementara Cuda Aminah mengatakan hasil produksi garam dari petani garam menjuaknya kepada muge (agen) seharga Rp 8 ribu/perkilogram sedangkan para muge menjualnya ke berbagai kecamatan dan pasar ispress Bireuen Rp 10 ribu perkilogram.
Menurut Faizin, ada beberapa keluhan yang dipaparkan para petani garam seperti kurangnya modal usaha bagi mereka, termasuk biaya untuk menarik air laut agar sampai ke daratan dan jika biaya tersebut tinggi, maka akan mempengaruhi harga garam sehinggba terkadang sulit dalam pemasaran.
Kendala lain sinar matahari yang penentuannya kuantitas dan kualitas suhu serta sinar matahari ternyata berpengaruh dalam proses produksi garam. Semakin terik matahari berarti mempercepat proses penguapan,jelas Faizin dari hasil wawancara dengan Cuda Aminah.
Terkait hal tersebut para petani garam di Jangka Kecamatan Jangka,Bireuen perlu perhatian modal dari Pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi mereka . (HERA)