SURABAYA, beritalima.com – Acara yang bertajuk Festival Rujak Uleg 2018 dalam rangka peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 725 kembali digelar. Festival Rujak Uleg yang akan digelar di kawasan Kembang Jepun tersebut, akan diikuti sebanyak 1500 peserta yang terbagi menjadi 275 grup, terdiri dari kelurahan/kecamatan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya, peserta umum, peserta dari hotel, serta tamu kehormatan dari dalam dan luar negeri.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan acara akan dilaksanakan pada hari Minggu 13 Mei 2018, yang dimulai pada pukul 14.00 WIB hingga selesai. Menurutnya, yang berbeda dengan tahun lalu yakni akan ada pertunjukkan tarian-tarian yang akan meramaikan festival tahunan ini.
“Untuk tahun ini akan kita tambahi hiburan dengan Barongsai, reog serta penampilan tari-tarian tentang rujak uleg,” kata Irvan, dalam jumpa pers di kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Jumat (11/5/2018).
Dalam festival kali ini, Irvan menegaskan, Disbudpar juga akan melakukan beberapa sentuhan baru agar lebih menarik dan unik. Jika sebelumnya, untuk cobek yang digunakan berukuran sebesar 1,5 meter, maka untuk tahun ini akan diperbesar menjadi 2,5 meter. Sementara untuk total hadiah, panitia telah menyiapkan total hadiah sebesar Rp 97,5 juta. Sebanyak 60 grup penampil terbaik (non rangking) masing-masing akan mendapatkan uang sebesar RP 1,5 juta yang akan dipotong pajak sebesar 15%.
“Kemudian juga, kita pilih lima penampil terbaik untuk kostumnya, itu juga masing-masing akan mendapatkan hadiah sebesar Rp 1,5 juta,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Satpol PP Kota Surabaya ini.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Subagio Utomo menyampaikan bahwa pihaknya bersama dengan Satlantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya akan menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk memperlancar jalannya acara.
“Untuk pemasangan alat peraga akan dimulai pada Sabtu sore, sekitar pukul 17.00 WIB, atau setelah toko-toko di sekitar area Kembang Jepun tutup,” terangnya.
Disampaikan Subagio, pihaknya juga mengimbau kepada para peserta yang akan melakukan loading alat agar bisa melewati jalur yang telah ditentukan. Adapun jalur tersebut, ia menjelaskan, untuk nomor peserta 1-106 bisa loading alat masuk Jalan Kembang Jepun sisi Barat, selanjutnya nomor peserta 107-135 bisa masuk dari Pasar Atom-belok kanan kemudian lawan arus (contraflow) di Jalan Slompretan. Sedangkan untuk nomor peserta 136-275 bisa masuk melalui jalur dari Jalan Simpang – Jalan Kapasan – Jalan Kembang Jepun.
“Harapannya peserta tidak menumpuk disatu tempat yang akan menyulitkan untuk mengumpulkan bahan-bahan alat peraga mereka,” tuturnya.
Disamping itu, untuk memperlancar jalannya acara, Dishub Surabaya akan menyediakan beberapa titik lokasi parkir bagi pengunjung, yang tersebar sekitar area festival. Adapun titik tersebut, kata Bagio. Dari arah barat pengunjung bisa parkir di Jalan Kembang Jepun pada sisi barat, Jalan panggung, Jalan Kalimati, dan Jalan Karet. Sedangkan dari arah Timur, pengunjung bisa parkir di Jalan Husein. Sementara dari arah utara pengunjung bisa parkir di Jalan Slompretan.
“Kami dari Dinas Perhubungan bersama Polres Pelabuhan Tanjung Perak bagaimana untuk Festival Rujak Uleg ini bisa berjalan lancar dan para pengguna jalan lain, tidak merasa terganggu,” tegasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Eddy Christijanto menambahkan untuk pengamanan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menyiapkan sebanyak 105 anggota Linmas, 160 anggota Satpol PP, 100 anggota Dishub, dan 100 orang jajaran dari PMK. Selain itu, tiga mobil PMK dan dua mobil ambulan akan disiapkan untuk mendukung kondusifnya festival tahunan ini.
“Unit yang akan terlibat yakni dari Satpol PP, PMK dan Linmas nanti akan berjaga dari baris peserta dan penonton. Nantinya penonton akan dibatasi dengan tali rafia,” kata dia.
Berdasarkan pengalaman dari tahun kemarin, Eddy mengungkapkan, panitia kesulitan dalam melakukan penjurian. Sebab menurutnya, kebanyakan penonton yang hadir berbaur menjadi satu dengan para peserta. Hal itulah yang kemudian menjadi kendala juri dalam menentukan penilaian. Maka dari itu, untuk tahun ini pihaknya akan menerapkan aturan bahwa yang boleh masuk dalam lokasi acara, hanya peserta yang menggunakan Id card.
“Yang berhak masuk ke lokasi acara nanti hanya peserta yang menggunakan ID card, sedangkan yang bukan peserta tidak diperkenankan untuk masuk,” pungkasnya. (*)