166 Ribu Petani di Indonesia Pendapatannya Meningkat, Berkat Program Makmur Petrokimia Gresik Besutan Erick Thohir

  • Whatsapp

GRESIK,beritalima.com- Program “MAKMUR” milik PT Petrokimia Gresik berhasil mensejahterakan petani diseluruh Indonesia. Hal itu seiring meningkatnya produktivitas pertanian dan pendapatan petani penerima manfaat.

Perlu diketahui, sejak program Makmur diluncurkan oleh Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir dan Pupuk Indonesia tahun 2021 hingga Agustus 2024, Petrokimia Gresik telah menjalankan Program Makmur bersama dengan 166.175 petani di berbagai daerah yang ada di Indonesia.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo pada momen Hari Tani Nasional 2024, Selasa (24/9/2024) menyampaikan bahwa, Program Makmur yang merupakan ekosistem pertanian hulu hilir terbukti mampu meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani. Karena itu, Petrokimia Gresik secara konsisten memperluas realisasi Program Makmur dari tahun ke tahun di berbagai daerah dengan beragam komoditas pertanian.

“Melalui Program Makmur, Petrokimia Gresik juga mendorong petani lebih mandiri, tidak mengandalkan pupuk bersubsidi. Dengan hasil panen melimpah, penggunaan pupuk nonsubsidi juga mampu meningkatkan penghasilan petani. Ketika pendapatan petani meningkat, pada akhirnya akan menciptakan sustainability pertanian di Indonesia,” demikian disampaikan Dwi Satriyo.

Realisasi Program Makmur yang dijalankan Petrokimia Gresik sejak diluncurkan pertama kali mampu melampaui target yang ditetapkan Pupuk Indonesia. Tahun 2021, Petrokimia Gresik menjalankan Program Makmur bersama dengan 21.694 petani di lahan seluas 20.439 Hektare (Ha). Luas lahan ini melampaui target yang diamanahkan 16.000 Ha.

Kemudian di tahun 2022, Petrokimia Gresik berhasil meningkatkan pendapatan sebanyak 60.307 petani di berbagai daerah. Puluhan ribu petani tersebut menggarap lahan seluas 98.598 Ha atau melebihi target 85.000 Ha.

Pada tahun 2023, petani yang terlibat Program Makmur Petrokimia Gresik sebanyak 31.963 petani. Di tahun ini Petrokimia Gresik mendampingi budidaya lahan seluas 130.497 Ha, atau di atas target lahan 99.000 Ha.

Sementara di tahun ini, hingga Agustus 2024, Petrokimia Gresik meningkatkan penghasilan sebanyak 52.210 petani dengan menggarap lahan seluas 136.537 Ha. Kendatipun belum akhir tahun, realisasi tersebut telah melampaui target 132.000 Ha.

Tahun 2024 lahan terbanyak berada di Jawa Timur, kemudian berturut-turut Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jawa Barat, Bali-Nusa, Kalimantan dan Sumatera. Lahan tersebut terbesar dimanfaatkan untuk budidaya komoditas padi, tebu, jagung, kelapa sawit, bawang merah, jeruk, jeru nipis, dan hortikultura lainnya.

Adapun total realisasi lahan Program Makmur mulai tahun 2021 hingga Agustus 2024 seluas 385.891 Ha. Lahan tersebut tersebar di sejumlah wilayah, mulai dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah & Yogyakarta, Bali & Nusa Tenggara, Sumatera, dan Kalimantan. Adapun komoditas yang digarap yaitu padi, tebu, jagung, kangkung, hortikultura, kelapa sawit, bawang merah, tembakau, kopi, jeruk, dan jeruk nipis.

“Tentu kami akan terus memperluas kebermanfaatan dari Program Makmur. Sehingga semakin banyak lagi petani yang makmur, mampu mendorong generasi muda untuk ikut memajukan pertanian di Indonesia sesuai dengan arahan dari Pupuk Indonesia dan Menteri BUMN Bapak Erick Thohir,” ujar Dwi Satriyo.

Adapun pupuk nonsubsidi Petrokimia Gresik yang digunakan dalam program Makmur diantaranya NPK Phonska Plus, NPK Kebomas, Urea Petro, ZA Petro, ZK Petro dan SP-36 Petro.

“Penggunaan produk nonsubsidi Petrokimia Gresik terbukti memberikan hasil siginifikan bagi peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani di Indonesia. Semoga semakin banyak petani yang tergabung dalam program Makmur ini maka semakin lebih banyak lagi petani yang terinspirasi,” pungkasnya.

Sementara, salah satu petani Program Makmur, Mudhori mengaku sangat terbantu dengan adanya Program Makmur. Dikatakannya, petani mendapatkan banyak fasilitas termasuk pendampingan mulai dari pengolahan lahan, pemupukan berimbang, dan pengendalian hama. Dampak positifnya hasil panennya meningkat.

“Dengan adanya teman-teman dari agroman yang memberikan arahan-arahan kepada kami, tanaman-tanaman kami menjadi sangat memuaskan. Panennya juga berkualitas,” tandasnya.

Senada, petani tebu binaan Pabrik Gula (PG) Prajekan, Setyono juga mengatakan Program Makmur merupakan solusi peningkatan produktivitas budidaya tebunya. “Alhamdulillah dengan kami mengikuti Program Makmur, hasil panen tebu kami meningkat. Sehingga kami bisa mengembangkan lahan-lahan tebu kami,” ujarnya singkat.(Moh Khoiron)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait