20 Dapur Makan Bergizi Gratis di Pamekasan Ditegur, Menu Dinilai Minim dan Kurang Berkualitas

  • Whatsapp
Ilustrasi Makan Bergizi Gratis, SPPG Pamekasan, Dapur MBG, Gizi Anak

PAMEKASAN, Beritalima.com– Sedikitnya 20 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Pamekasan mendapat teguran dari pihak koordinator wilayah program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (8/10/2025). Teguran tersebut diberikan lantaran menu yang disajikan dinilai minim dan kualitas makanan dianggap belum memenuhi standar gizi yang diharapkan.

Koordinator Wilayah MBG Kabupaten Pamekasan, Hariyanto Rahmansyah Triarif, mengatakan bahwa dari total 67 titik SPPG yang tersebar di Pamekasan, 49 dapur MBG sudah beroperasi, sementara sisanya masih dalam tahap persiapan.

“Sudah banyak yang kami tegur, sekitar 20 dapur lebih untuk dilakukan perbaikan,” ujarnya.

Menurut Hariyanto, teguran tersebut diberikan agar para pengelola dapur MBG mematuhi pedoman menu yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Menu tersebut tidak hanya harus memenuhi aspek gizi, tetapi juga memperhatikan kuantitas makanan yang disajikan.

“Makanan bergizi harus sesuai dengan menu yang sudah ditentukan. Kuantitasnya juga tidak boleh kurang, supaya takaran gizi setiap menu tetap terjaga sesuai harapan Presiden,” tegasnya.

Selain masalah menu dan porsi, teguran juga diberikan terkait kualitas makanan. Hariyanto mengingatkan agar seluruh dapur MBG di Pamekasan mematuhi standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku, mulai dari tahap penyiapan bahan, kebersihan peralatan, hingga proses penyajian kepada penerima manfaat.

“Untuk sementara kami diwajibkan memantau dan mengoordinasikan penyaluran menu MBG dari seluruh SPPG di Pamekasan,” imbuhnya.

Hariyanto menambahkan, teguran itu dikeluarkan setelah pihaknya melakukan monitoring lapangan dan menerima sejumlah laporan dari masyarakat terkait penyajian makanan yang dinilai tidak layak.

“Kalau ada laporan dari masyarakat, langsung kami tindak lanjuti. Kami ingin agar segera dilakukan perbaikan oleh masing-masing SPPG,” jelasnya.

Ia juga menuturkan bahwa ahli gizi turut dilibatkan dalam proses pengawasan makanan sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah.

“Ahli gizi membantu kami menjaga kualitas makanan agar aman dan layak dikonsumsi oleh siswa,” katanya.

Hariyanto menegaskan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan seluruh dapur MBG di Pamekasan berjalan sesuai aturan dan memberikan manfaat maksimal bagi para penerima program.(AN/KR)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait