MAKASSAR-Dinas Peternakan danKesehatan Hewan Provinsi Sulsel mendapat pagu anggaran di tahun 2018 sebesar Rp49,075,769,797, turun dibandingkan dengan empat tahun sebelumnya.
Tahun 2014 pagu anggaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulsel sebesar Rp34,240,694,520 terealisasi Rp32,526,208,389. Tahun 2015 meningkat menjadi Rp41,443,763,665, teralisasi Rp39,251,930,682.
Pagu 2016 meningkat lagi menjadi Rp46,352,836,540, terealisasi Rp44,742,968,936 dan pagu 2017 lebih meningkat lagi menjadi Rp65,412,021,219 terealisasi Rp63,894,737,269.
Anggota Komisi B DPRD Provinsi Sulsel, Dr Ir H Yusran Paris menyampaikan data ini ketika menjadi salah satu pembicara pada acara pembukaan Rapat Koordinasi Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Peternaakan dan Kesehatan Hewan, Rabu malam (7/3/2018) di Hotel Golden Tulip Essential, Jl Sultan Hasanuddin Makassar.
Anggota legislative dari PAN ini, mengatakan, tidak hanya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang mengalami penurunan anggaran tahun ini, namun hampir semua SKPD juga mengalami penurunan.
Yuran Paris, mengatakan, penurunan anggaran ini terkait dengan tahun politik 2018. “Alokasi anggaran yang ditetapkan untuk mendanai seluruh belanja pemerintah dipangkas,”tandas Yusran.
Namun Yusran berjanji akan memperjuangkan pemenuhan anggaran sejumlah program strategis Dinas Peternakan Provinsi Sulsel. Menurut Yusran dana aspirasi DPRD itu bisa digunakan untuk membantu program-program strategis SKPD yang ada di daerah termasuk program dinas peternakan di daerah dan itu dibenarkan, kata Yusran.
Yusran Paris memiliki data kebutuhan masyarakat kelompok tani di daerah yang diperoleh dalam masa reses, mengatakan hamper semua kelompok tani mengharapkan bantuan. Sedikitnya ada lima yang dia bisa garis bawahi, yakni umumnya kelompk tani minta bantuan bibit ternak untuk kelompoknya, pengembangan ternak besar dan ternak kecil, bimtek pembuatan pakan ternak, bimtek pengelolaan pakan dan formula ransum serta pengembangan ternak ungags dan lainnya.(nasrullah)