3 Hari Bertahan, Manusia Sutet Ancam Siram Bensin Ke Petugas Yang Membujuknya Turun

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com-

Sudah tiga hari Agustinus atau yang biasa dikenal dengan sebutan manusia sutet berada diatas Sutet Jalan Yossudarso, Plumpang, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok Jakarta Utara. Namun berbagai upaya yang sudah di lakukan Tim Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakut bersama Kepolisian serta Tim terkait lainnya gagal membujuk manusia sutet agar turun.

Pasalnya manusia sutet tersebut selalu mengancam petugas penyelamat yang membujuknya untuk turun mengunakan bensin yang di bawanya.

“Saat kita mengevaluasi dia mengancam mengunakan bensin dan korek api,
karena membahayakan anggota Damkar, ya saya suruh turun. Bah kan kita
mau kasih makan minum justru yang bersangkutan terus mengancam
menyiramkan bensin,”ungkap Satriadi Gunawan Kepala Suku Dinas
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Jakarta Utara, Rabu
(16/08/2016).

Satriadi mengatakan, petugas Damkar sendiri sudah dua kali berkomunikasi dengan Agustinus di atas sutet dan juga petugas
melakukan komunikasi melalui pengeras suara tetapi tetap saja yang bersangkutan tidak mau turun dari atas sutet.

“Saat berkomunikasi dengan Agustinus petugas justru di larang untuk
menjemput atau membujuknya agar turun,“sudah ngak usah di jemput
nanti saya juga turun sendiri,”kata Satriadi menirukan ucapan manusia sutet.

Menurut Satriadi tuntutan yang di pinta agustinus masih normatif yakni
Ia menilai pemerintah kurang bagus atau baik, Sedangkan maksud dari Agustinus hingga nekat memanjat sutet, Satriadi belum mengetahuinya.

“Menurut saya yang bersangkutan hanya menarik perhatian dari
masyarakat sekitar maupun yang melintas di Jalan Yos Sudarso, makin ramai yang melihat justru dia makin seneng. Bah kan yang bersangkutan sudah membawa perlengkapan seperti megaphone, makanan dan juga
bensin,”ungkapnya.

Sementara itu Sudin Damkar sudah melakukan koordinasi dengan kepolisian, TNI. Satriadi menjelaskan karena yang bersangkutan melakukan perlawanan kepada petugas Damkar, seharusnya bukan lagi
wewenang Damkar namun sudah wewenang Kepolisian.

“Berhubung Agustinus membawa senjata berupa bensin yang bisa membahayakan fasilitas negara yakni bisa membakar sutet PLN dan mengganggu fasilitas umum itu sudah ranah Kepolisian untuk mengambil tindakan, kalau Damkar kan hanya penyelamatan terhadap orang yang tidak berdaya,”tegasnya.

Sebelumnya Agustinus kata Satriadi, sering melakukan hal yang sama yakni memanjat sutet yakni di Jakarta Selatan dua kali, Jakarta Pusat satu kali dan di Jakarta Timur juga pernah dan sekarang di Jakarta Utara. (Edi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *