SURABAYA – Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) hari ini telah meresmikan kerjasama yang dilaksanakan dengan salah satu organisasi Islam terkemuka di Indonesia yakni Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdatul Ulama (NU). Kerjasama ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar terutama dalam bidang literasi.
Pada 2019 LP Ma’arif NU dalam kemitraannya dengan INOVASI telah melaksanakan program rintisan peningkatan kemampuan literasi kelas awal di 30 Madrasah Ibtidaiyah di Jawa Timur – tepatnya di Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Pasuruan. Bekerja langsung dengan guru, siswa, kepala sekolah dan komite sekolah.
Program rintisan ini berupaya untuk mengatasi tantangan pembelajaran – termasuk tentang pemahaman guru terkait literasi dan pembelajaran kelas awal; keterampilan guru mengelola kelas; variasi penggunaan media; serta terkait peningkatan hasil belajar literasi siswa.
Direktur Program INOVASI Mark Heyward mengungkapkan, Program INOVASI memberikan kesempatan bermitra kepada LP Ma’arif NU sebagai upaya ikut berperan dalam peningkatan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah LP Ma’arif NU.
“INOVASI bertujuan untuk menemukan berbagai praktik baik atau cara untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa Indonesia. Dan kemitraan ini adalah kesempatan luar biasa bagi kami untuk mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan Islam dibawah naungan organisasi LP Ma’arif NU,” terangnya. Selasa, (28/5/2019).
Michelle Lowe , Counsellor for Governance and Human Development dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta, menyambut positif kerjasama ini.
“Melalui kemitraan antara INOVASI dan LP Ma’arif NU, menciptakan program rintisan baru dalam rangka meningkatkan hasil literasi kelas awal di 30 madrasah di 3 kabupaten yakni Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Pasuruan.
Kami melihat ini sebagai kesempatan yang menarik untuk mendukung upaya lokal dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam khususnya di Jawa Timur, dan sekolah-sekolah LP Ma’arif NU,” ungkapnya.
KH Zainal Arifin Junaidi Ketua LP Ma’arif NU Pusat mengungkapkan, “Kami siap bekerjasama dengan INOVASI melalui kemitraan dengan madrasah-madrasah di Jawa Timur untuk meningkatkan kualitas sekolah dan nantinya akan dikembangkan di madrasah-madrasah lainnya dibawah organisasi LP Ma’arif di Indonesia.”
Totok Suprayitno, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Jakarta menjelaskan, sekolah yang ingin berkembang tidak perlu lagi terjebak dalam standar-standar mutu yang telah ditetapkan.
“Sekolah dan guru yang mau maju, kuncinya harus berani berinovasi dan learning outcome yang bagus, berani out of the box dan berani berubah. Abaikan dulu fasilitas yang kurang memadai. Yang penting punya motivasi untuk lebih baik,” tutup Totok. (ari)