BONDOWOSO, beritalima.com – Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bondowoso, yang terdiri dari kepala dinas dan camat, ‘ngaji’ fikih tatanegara. Melalui bedah buku ‘Fiqh Tata Negara’ karya KH. Afifuddin Muhajir, di Pendapa Bupati, Kamis (26/9/2019).
Dalam sambutnnya, Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin menjelaskan, melalui bedah buku ini, diharapkan para ASN dan masyarakat terus kuatkan nilai-nilai kebangsaan.
“Serta mempertahankan budaya lokal dan kearifan lokal secara proporsional dalam kehidupan,” paparnya.
Menurutnya, Indonesia merupakan usaha kompromi yang dilakukan oleh berbagai kalangan. Apalagi Pancasila sebagai filosofi, sekaligus ideologi negara yang digali dari nilai-nilai Kebangsaan dan di dalamnya ada nilai-nilai dari agama dan budaya yang ada.
“Semoga dengan buku Fiqh Tata Negara ini, kita akan semakin tercerahkan dan semakin memahami tentang Islam dan negara,” paparnya.
Dengan kegiatan ini, Bupati Salwa berharap masyarakat tidak mudah dipengaruhi dengan berita-berita, yang sering mengkambinghitamkan Islam, sehingga menimbulkan banyak perpecahan.
“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan ilmu yang bermanfaat kepada kita semua, dan memberi petunjuk serta hidayah sehingga Kita dapat mengisi kehidupan ini dengan ibadah dan kebaikan,” ucapnya.
Sementara itu, penulis buku, KH Afifudin Muhajir menjelaskan, Negara bukan tujuan, tapi sarana untuk mencapai tujuan. Maka negara itu harus dinamis.
“Makanya dalam Al-quran dan hadis tidak ada bentuk negara. Apakah itu teokrasi, monarki atau demokrasi,” jelas Wakil pengasuh Ponpes Salafiyah Syfiiyah Sukorejo tersebut.
Hanya saja, dalam Al-quran dijelaskan prinsip umum. Yakni seperti keadilan, kebebasan, Kesetaraan, permusyawaratan, dan terakhir pengawasan dan kontrol dari rakyat.
Selain ASN di Bondowoso, turut hadir bedah buku ‘Fiqh Tata Negara’ karya KH. Afifuddin Muhajir, mahasiswa, pemuda NU dan Muhammadiyah, dan beberapa organisasi yang lain. (*/Rois)