SURABAYA, beritalima.com – Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama (DLU), Erwin Poedjono SE, menyatakan telah mempersiapkan seluruh armada kapal beserta SDMnya untuk memberikan layanan terbaik bagi para pemudik selama Lebaran.
Dikatakan, 39 kapal sudah dipersiapkan dengan baik untuk melayani para penumpang antar pulau di lintas pendek maupun lintas panjang.
“Kami sudah menyiapkan 39 armada kapal untuk melayani penumpang transportasi laut di lintasan-lintasan panjang maupun penyeberangan tersebut,” kata Erwin, Jumat (1/7) malam.
Kesiapan PT DLU menyambut lonjakan arus penumpang ini, tambah Erwin, sudah dilakukan jauh hari, mulai pertengahan Mei lalu, melalui Rakor (Rapat Koordinasi) intern.
Menurutnya, ada 3 agenda yang perlu diseriusi terkait angkutan Lebaran, yakni angkutan logistik jelang Lebaran, angkutan liburan sekolah, dan angkutan Lebaran.
Persiapannya, antara lain merefresh SOP (Sistem Operasional & Prosedur), kapal maupun SDM (Sumber Daya Manusia).
“Kesiapan armada itu termasuk tidak ada lagi kapal yang nge-dok. Kemudian, penyiapan untuk SDM juga mutlak, karena sangat menentukan pada awal dan akhir musim angkutan Lebaran,” terangnya.
Mengenai tarif angkutan lebaran pun mereka bahas secara bijak. PT DLU akhirnya menerapkan tarif progresif dengan maksud memeratakan jumlah penumpang yang hendak mudik maupun kembali setelah Lebaran.
“Tarif untuk H-15 lebih murah daripada H-7. Dengan harapan, masyarakat supaya bisa melaksanakan mudik lebih awal,” lanjutnya.
Bahkan, pihaknya telah berupaya lebih jauh dengan melakukan pendekatan kepada pemerintah daerah Kalimantan, yang merupakan kantong-kantong pekerja migran dari Pulau Jawa.
Para perusahaan di wilayah itu diminta untuk membagi THR (Tunjangan Hari Raya) lebih awal. Sayangnya, upaya ini tidak diikuti dengan pemberian masa cuti, sehingga penumpukan penumpang masih terjadi kendati THR sudah dibagikan. Untuk itu, diharapkan tahun depan THR dan cuti bisa diberikan sekaligus.
Menyinggung soal toleransi jumlah penumpang atau yang lebih dikenal dengan dispensasi, PT DLU menyatakan sudah 2 tahun ini pemerintah melalui Kementerian Perhubungan tidak mengeluarkan kebijakan untuk kapal-kapal swasta tersebut.
Padahal alat keselamatan yang tersedia di atas kapal sudah sesuai kapasitas. Bahkan ada yang sudah melebihi. Oleh karenanya, Erwin minta kepada agen atau mitra PT DLU agar mensosialisasikan hal ini kepada para penumpang, bahwa jumlah penumpang kapal tidak boleh melebihi kapasitas.
Tentang turunnya jumlah penumpang mudik hingga 20 persen, Erwin menyebut 3 hal yang menjadi penyebab, yaitu penumpang sudah melakukan mudik jauh hari, dampak penutupan perusahaan tambang dan perkebunan di Kalimantan, serta murahnya tarif angkutan udara.
Di acara buka puasa bersama para wartawan itu, Erwin yang sudah 2 tahun ini jadi Dirut PT DLU didampingi Direktur Operasional & Usaha Rohmat, Direktur Pemasaran Gede, dan Direktur SDM & Umum Wahyudin.
Sementara itu Bambang Haryo, penasehat PT DLU, datang di tempat ini setelah melakukan kunjungan kerja di Bandara Internasional Juanda. Karena, Bos PT DLU tersebut anggota Komisi VI DPR RI dari Partai Gerindra. (Ganefo)