SURABAYA, beritalima.com | PT Dharma Lautan Utama (DLU) mengerahkan 43 unit kapal penumpang untuk mendukung kelancaran angkutan Lebaran 2022. Ke 43 unit kapal itu, 22 unit di lintasan penyeberangan jarak pendek, 16 unit di lintasan jarah panjang, dan 5 unit di lintasan perintis.
“Dari total armada yang kami siapkan itu tidak ada yang docking, tidak ada yang rusak. Semua kita siapkan untuk mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik pada Lebaran tahun ini,” kata Direktur Utama PT DLU, Erwin H. Poedjono, disela acara buka puasa bersama wartawan dan Keluarga Besar Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Jawa Timur, Jumat (22/4/2022).
Dikatakan, persiapan koordinasi untuk angkutan Lebaran tahun ini telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. “Persiapan kami lakukan jauh hari karena lebaran tahun ini kami perkirakan akan terjadi lonjakan penumpang sedikitnya 15% dibandingkan tahun lalu,” lanjut Erwin.
Erwin menuturkan, DLU menjalankan manajemen operasional dengan baik, agar layanan angkutan penumpang laut tetap optimal. “Bagi kami, perbaikan layanan, kenyamanan dan keamanan penumpang tetap kami utamakan,” tegas Erwin yang juga sebagai Ketua Harian Kodrat Jawa Timur.
Turut mendampingi Erwin, Penasehat Utama & Owner PT DLU Bambang Harjo Soekartono menambahkan, jumlah armada DLU sangat memadai, sebab loadfacktor masih pada kisaran 60%-70%, sehingga pihaknya belum perlu menambah jumlah trip.
Bambang juga mengatakan, semua persiapan dilakukan untuk mendukung pemerintah. Dan menurutnya, hal ini harusnya diapresiasi pemerintah. Namun faktanya, pemerintah belum sepenuhnya memperhatikan sektor usaha ini.
Menurut Bambang, masih banyak hambatan pada moda transportasi laut yang menjadi tugas pemerintah, di antaranya masalah dangkalnya alur kapal. Dia menegaskan, pengerukan alur mendesak harus dilakukan.
“Hambatan yang paling utama perlu diperhatikan oleh pemerintah adalah masalah infrastruktur, di antaranya kedangkalan alur. Kedalaman alur itu sangat penting. Harus segera dilakukan pengerukan,” tegas Bambang.
Bambang minta pemerintah segera turun tangan. “Kami sudah melayangkan surat ke kementerian untuk segera melakukan pengerukan alur di seluruh lintasan kapal penumpang,” tandasnya.
Selain itu, hambatan lainnya masalah keterbatasan dermaga. Jumlah dermaga, termasuk dermaga lintas panjang, jumlahnya sangat minim dan tidak pernah ada penambahan, sementara jumlah kapal terus bertambah. Akibatnya, banyak terjadi antrian kapal sandar.
“Solusinya, pihak kepelabuhanan perlu segera menambah dermaga, terutama dermaga penyeberangan lintas pendek. Kondisi saat ini hanya 30 persen armada yang beroperasi, dan yang 70 persen menunggu antri mendapat giliran dermaga. Kondisi demikian yang rugi bukan hanya pelayaran, tetapi juga masyarakat yang tidak dapat mendapat pelayanan maksimal,” pungkas Bambang. (Gas)
Teks Foto: Penasehat Utama & Owner PT DLU Bambang Harjo Soekartono dan Dirut PT DLU Erwin H. Poedjono di acara buka bersama.