MADIUN, beritalima.com- Bicara masalah sampah, tak akan pernah ada habisnya. Bahkan di Kota Madiun, Jawa Timur, sampah yang dihasilkan berada pada angka 100 ton/harinya. Angka itu diprediksi bisa bertambah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, jumlah perumahan maupun akibat pola hidup masyarakat.
Sampah dan permasalahannya, tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintahan saja. Tapi peran aktif masyarakat dalam mengelola sampah, juga dibutuhkan.
“Permasalahan klasik di perkotaan itu salah satunya permasalahan sampah. Bahkan untuk membuang sampah di lingkungan sendiri dibutuhkan aturan sendiri, karena luasan perumahan sangat sempit,” kata Walikota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto saat membuka acara “Sosialisasi Pengelolaan Sampah “oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun, di aula Kecamatan Taman, Kota Madiun, Selasa 31 Oktober 2017.
Dalam pengelolaan sampah, lanjutnya, Pemerintah Kota Madiun sendiri telah menyediakan 45 TPS (Tempat Penampungan Sementara) yang dapat digunakan warga Kota Madiun. Namun masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pemanfaatan TPS tersebut, menyebabkan TPS yang ada tidak bisa dimaksimalkan.
“Budaya masyarakat yang masih membuang sampah di lahan kosong sebaiknya sedikit demi sedikit dirubah. Sosialisasi ini untuk memanfaatkan 45 titik TPS yang ada di Kota Madiun,” pinta Sugeng.
Sosialisasi ini, paparnya, mempunyai tujuan agar masyarakat yang diundang (LPMK, PKK maupun tokoh masyarakat) mampu menjadi agen-agen pengelolaan sampah di lingkungan masing-masing.
“Ini sebagai pengingat untuk masyarakat agar mampu memaksimalkan TPS yang ada. Bahkan apabila 45 TPS itu masih kurang, Dinas Lingkungan Hidup akan memfasilitasi untuk membuat TPS di lingkungan yang belum terfasilitasi. Namun yang menjadi atensi saat ini masih pada perilaku masyarakat untuk memaksimalkan TPS yang ada,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun, Suwarno, mengatakan, sebenarnya Kota Madiun masih kekurangan TPS. Namun terkendala dengan minimnya lahan atau lokasi untuk pembangunan TPS.
“Idealnya, masih dua kali lipat dari jumlah TPS yang ada saat ini untuk memperlancar pengelolaan sampah. Namun jangankan membangun TPS 3 x 4, membangun 2 x 3 aja sulit apalagi di perumahan,” ujar Suwarno.
Sampah liar yang masih banyak ditemui, imbuhnya, mungkin juga dikarenakan jauhnya lokasi TPS dari pemukiman. “Sehingga secara tidak langsung masyarakat membuang di lokasi yang kurang tepat.
Namun minimnya TPS tidak lantas membuat Pemkot Madiun berkecil hati dalam pengelolaan sampah. Berbagai upaya maupun sosialisasi dilakukan untuk menggerakkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah,” pungkasnya.
Untuk diketahui, saat ini ada 330 Satgas kebersihan yang tersebar di kelurahan se- Kota Madiun turut membantu pengelolaan sampah. Satgas yang diadakan oleh masyarakat ini diharapkan mampu mengatur pengelolaan sampah. Dengan kata lain, mampu mengatur waktu pembuangan sampah agar teratur dan tidak seenaknya sendiri, yang berakibat tidak terangkutnya sampah ke TPS. (Dinas Kominfo Kota Madiun/editor: Dibyo).
Foto: Dinas Kominfo Kota Madiun.