5 Daerah Indonesia Raih Penghargaan Bergengsi di The 6th ASEAN Environmentally Sustainable Cities Award 2025

  • Whatsapp

Malaysia | beritalima.com – Indonesia kembali mengukir prestasi membanggakan di tingkat regional dengan meraih lima penghargaan pada ajang bergengsi The 6th ASEAN Environmentally Sustainable Cities (ESC) Award dan The 5th Certificate Recognition. Pencapaian ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam mendorong pembangunan daerah berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi nasional dalam kerja sama lingkungan hidup di ASEAN.

 

Penghargaan ini diberikan kepada kota dan kabupaten di ASEAN yang dinilai berhasil mewujudkan tata kelola lingkungan berkelanjutan berdasarkan indikator utama seperti udara bersih, air bersih, dan lahan bersih, serta indikator baru yakni keanekaragaman hayati perkotaan, ruang terbuka hijau, dan penerapan ekonomi sirkular.

 

“Indonesia mengapresiasi ASEAN Environmentally Sustainable Cities (ESC) Award dan The 5th Certificate Recognition. Indonesia berharap semakin banyak kota-kota ASEANyang dapat memenuhi kriteria penilaian dari penghargaan ini,” jelas Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon, Aryb Soedijanto, selaku Ketua Delegasi Indonesia.

 

Dalam penyelenggaraan tahun ini, lima daerah di Indonesia menerima penghargaan, yaitu Kabupaten Banyumas, Kota Malang, Kota Bandung, Kota Padang, dan Kabupaten Ciamis.

 

Kabupaten Banyumas meraih ASEAN ESC Award berkat keberhasilan dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang inovatif dan inklusif. Dengan 67 bank sampah aktif, penerapan prinsip 3R, hingga produksi Refuse Derived Fuel (RDF). Kabupaten Banyumas mampu mengelola 77% timbulan sampah. Inovasi seperti TPS3R, budidaya maggot, pengomposan, dan pengadaan ramah lingkungan menjadikan Banyumas model pengelolaan sampah di Asia Tenggara sekaligus tujuan pembelajaran regional.

 

Kota Malang meraih sertifikat pengakuan kategori udara bersih untuk Kota Besar atas keberhasilannya menjaga kualitas udara. Pemerintah Kota Malang rutin mengadakan uji emisi kendaraan, melakukan penghijauan dengan penanaman 518 pohon, serta menurunkan konsentrasi polutan hingga memenuhi standar internasional. Hasilnya, Indeks Kualitas Udara Kota Malang mencapai 88,36, yang berdampak positif bagi kesehatan masyarakat, produktivitas ekonomi, dan kualitas pendidikan.

 

Kota Bandung menerima sertifikat pengakuan untuk kategori air bersih untuk kota besar berkat keberhasilan meningkatkan akses air bersih dan sanitasi. Sebanyak 91,68% rumah tangga memiliki akses air minum layak, sementara 82,55% rumah tangga dan industri terhubung ke sistem pembuangan limbah nasional. Kota Bandung juga mengembangkan inovasi reklamasi mata air menjadi ruang publik multifungsi. Capaian ini berhasil menurunkan kasus diare secara signifikan, sekaligus menjadikan Bandung kota unggulan pengelolaan air di ASEAN.

 

Kota Padang memperoleh sertifikat pengakuan untuk kategori ekonomi sirkular untuk kota besar dengan mendorong transformasi pengelolaan sampah menjadi sumber daya bernilai ekonomi. Melalui bank sampah, budidaya maggot, serta program Pengadaan Barang/Jasa Ramah Lingkungan, Kota Padang menghasilkan produk daur ulang yang dipasarkan luas. Fasilitas Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) berkapasitas 200 ton/hari di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Aie Dingin bahkan mampu menghasilkan bahan bakar co-firing untuk industri semen, serta pembangunan TPST tambahan berbasis kompos, biokonversi, dan pirolisis.

 

Kabupaten Ciamis meraih sertifikat pengakuan kategori Clean Land untuk kota kecil atas keberhasilan menurunkan sampah ke TPA dari 45 truk per hari pada 2019 menjadi hanya 9 truk per hari di 2024. Pemerintah daerah mendorong 298 unit Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reusde, Recylce (TPS3R) dan bank sampah, termasuk bank sampah induk berbasis masyarakat. Program inovatif seperti “Sedekah Sampah”, pelarangan plastik kurban, hingga insentif sepeda motor bagi penabung sampah terbaik berhasil meningkatkan partisipasi warga. Kabupaten Ciamis juga mengembangkan proyek pemanfaatan gas metana menjadi energi di TPA Banjaranyar dan Ciminyak.

 

Penghargaan yang diraih oleh kelima daerah ini adalah bukti nyata dari komitmen kuat Indonesia dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Inovasi seperti pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kabupaten Banyumas, upaya peningkatan kualitas udara di Kota Malang, manajemen air bersih di Kota Bandung, penerapan ekonomi sirkular di Kota Padang, dan pengelolaan lahan melalui kegiatan pengurangan sampah di Kabupaten Ciamis merupakan contoh konkret yang dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di ASEAN.

 

“Kami akan terus menyinergikan program Adipura dengan kriteria ASEAN Environmentally Sustainable Cities untuk mendorong lebih banyak lagi kota di Indonesia agar mampu bersaing dan diakui di tingkat internasional, demi mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tegas Ary.

 

Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat inisiatif kota berkelanjutan di ASEAN.

 

“Program Adipura yang telah dikembangkan di Indonesia akan terus disinergikan dengan kriteria ESC, sehingga semakin banyak kota di Indonesia yang memenuhi standar regional dan layak memperoleh penghargaan internasional,” pungkas Ary.

 

Melalui capaian ini, Indonesia tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah-daerah penerima penghargaan, tetapi juga menginspirasi kota lain di ASEAN untuk mereplikasi praktik terbaik menuju pembangunan kota hijau, berkelanjutan, dan inklusif.

 

Jurnalis : Dedy Mulyadi

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait