Selain di ketiga kota tersebut, turnamen ini juga akan digelar di 4 kota lain, yakni di Solo (24-27/8), Semarang (7-10/9), Palembang (14-17/9), dan final di Jakarta (9-15/10).
“Jadi masing-masing juara di Medan, Makassar, Surabaya, Solo, Semarang dan Palembang nanti akan kami pertemukan untuk bertanding di Partai Final di Jakarta,” kata Ketua Pelaksana Pertandingan, Mimi Irawan, saat prescon jelang pembukaan “Daihatsu ASTEC OPEN 2016” Surabaya, Selasa (26/7).
Dijelaskan, kejuaraan ini dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan umur, yakni Usia Dini, Anak-anak, Pemula, Remaja, Taruna, Dewasa dan Veteran, dengan total hadiah Rp585 juta. Dia juga mengatakan, turnamen ini bisa disaksikan masyarakat secara gratis.
Beda dengan tahun-tahun sebelumnya yang selalu diselenggarakan di Jakarta, tahun ini turnamen “Daihatsu ASTEC Open” diselenggarakan di 7 kota. Artinya, Daihatsu telah meningkatkan dukungan pada ASTEC dalam penyelenggaraan turnamen bulutangkis ini.
“Melalui penyelenggaraan Turnamen Bulutangkis “Daihatsu ASTEC OPEN 2016″ ini kami ingin mendukung perkembangan bulutangkis di Indonesia,” kata Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
“Daihatsu berharap Turnamen ini dapat melahirkan atlit muda bulutangkis yang mampu berkiprah di ajang bulu tangkis nasional maupun internasional,” lanjutnya.
Ditambahkan, sebagai salah satu pemain otomotif terbesar di Indonesia, Daihatsu berkepentingan untuk memajukan dunia olahraga umumnya dan bulutangkis khususnya sebagai olah raga populer di Tanah Air. Ini selaras dengan tagline Daihatsu Sahabatku yang ingin menjadikan Daihatsu sebagai sahabat bangsa Indonesia.
ASTEC sendiri merupakan kepanjangan dari Alan dan Susi Technology. ASTEC adalah organisasi sekaligus merk peralatan bulutangkis yang didirikan 12 tahun silam oleh Alan Budikusuma dan Susy Susanti. pasangan legendaris Emas Olimpiade Barcelona 1992.
Di acara prescon di Kantor Daihatsu DSO Waru, Sidoarjo, pasangan legendaris Emas Olimpiade Barcelona 1992 tersebut juga hadir. Susy mengatakan, turnamen yang digagas bersama Alan Budikusuma ini masuk dalam pantauan PBSI, dan tak sedikit juaranya yang masuk Pelatnas.
“Melalui turnamen yang rutin kami selenggarakan tiap tahun ini harapan kami tradisi emas di olympiade bulutangkis terus berlanjut,” kata Susy. (Ganefo)