Kantor Disdukcapil bahkan dihadiahi kotoran ( Tahi). Selain pelemparan batu, diduga ada upaya pembakaran terhadap kantor Bupati Malteng. Dugaan ini didasari pada adanya upaya pembakaran terhadap tumpukan arsip dinas PPKAD yang terletak di lantai satu kantor bupati Malteng.
Upaya ini berhasil digagalkan personil Pol PP dengan memadamkan kobaran api pada sejumlah dokumen dimaksud.
Informasi yang berhasil dihimpun koran ini, kejadian yang menggemparkan ini diduga dilakukan saat subuh. Karena baru diketahui ketika aktifitas kantor berlangsung.
“Kita juga baru tahu tadi, saat pegawai-pegawai mulai masuk kantor,” ungkap salah satu PNS Malteng.
Kepala satuan Polisi Pamong Praja Musalam Tomagola mengatakan, kondisi yang terjadi tidak sempat terdteksi.
Hal mana menurutnya diakibatkan keterbatasan personil dalam mengamankan aset milik pemerintah Daerah.
“Personil kita berjumlah 54 orang yang telah didistribusi untuk melakukan pengamanan di Pandopo bupati dan wakil Bupati, kantor DPR Malteng, Kantor pemda, dan Rumah Sakit Umum Daerah Masohi. Mayoritas personil kita berstatus bukan PNS,” ujar Tomagola.
Jumlah personil sejatinya dapat dimobilisasi untuk pengamanan dinas, badan dan kantor, tapi, mekanisme pengamanan sejatinya harus mempertimbangkan hak-hak personil.
“Bila ada permintaan pengamanan tentu akan kita jawab, tapi harus melalui mekanisme permintaaan personil pengamanan ke bupati. Ini erat kaitannya dengan hak-hak personil pengamanan. Apalagi mayoritas personil berstatus tenaga kontrak,” jelasnya kepada pers.
Hingga berita ini naik cetak, pihak keamanan dari Polres Maluku Tengah belum dapat memastikan motif dibalik aksi pelemparan oleh OTK.
“Kita sudah memeriksa beberapa saksi dan mengumpulkan sejumlah barang bukti untuk diidetifikasi. Soal latar belakang aksi pelemparan masih kita dalami,” jelasnya kepada koran ini.
Diharapkan tidak ada spekulasi – spekulasi yang terbangundi masyarakat yang dapat berimbas pada hal – hal yang tidak diinginkan. Sebaliknya doharapkan agar masyarakat bersabar sembari menunggu proses penyidikan yang dilakukan pihaknya.
Insiden ini memicu berbagai spekulasi yang melatari aksi subuh itu. Diantaranya, terkait momentum pilkada yang akan berproses pada September mendatang.@JOSSYE