PADANG – Hari ini tepat tujuh tahun peristiwa gempa 30 September 2009 berlalu. Ketua Komisi III DPRD Padang Helmi Moesim meminta Pemko Padang melakukan evaluasi kesiapsiagaan serta program mitigasi bencana.
“Peringatan tujuh tahun gempa 2009 ini, hendaknya dapat dijadikan momentum bagi Pemko untuk mengevaluasi kesiapsiagaan baik masyarakat maupun aparat serta sarana dan prasarana yang mampu meminimalisir kerugian serta korban jiwa saat terjadi bencana,” kata Helmi Moesim, Kamis (29/9) di ruang kerjanyan.
Dia mengatakan, salah satu indikator masyarakat telah mulai melupakan luka lama ialah menggeliatnya perekonomian. Hal itu sudah dibuktikan dengan mulai ramainya pasar-pasar rakyat seperti di kawasan Siteba, Simpang Haru, Tarandam dan sebagainya.
“Pemerintah serius mengembalikan Padang seperti semula. Anggaran pembangunan pasar diperbesar. Sekarang fokus kita bukan lagi Pasar Raya, namun juga pasar satelit,” katanya.
Pasar Raya memang bukan lagi mejadi pusat, namun dunia usaha dan perdagangan sudah mengeliat di Padang.
“Kami mengapresiasi usaha Pemkot Padang dalam hal ini yakni mengalokasikan anggaran untuk infrastruktur yang hancur,” katanya.
Terkait Pasar Raya sendiri, Pemko dan DPRD sudah menganggarkan pembangunan Inpres II dan III dengan metode multiyears (tahun jamak) lebih dari Rp80 miliar yang ditargetkan selesai pada 2018 mendatang.
Selain itu, Helmi Moesim juga menyampaikan ketersediaan shelter yang diharuskan untuk dimiliki setiap infrastruktur yang berskala besar dan keberadaaan bangunan-bangunan tersebut sebagai shelter memang sudah diwajibkan.
(irs/rki)