SURABAYA, beritalima.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya siap membuka Sekolah Wawasan Kebangsaan bagi 77 remaja yang terjangkau patroli ketertiban pada 4 Desember 2022 lalu. Lewat Sekolah Wawasan Kebangsaan tersebut, para pelajar akan mendapat penguatan mengenai cinta tanah air dan Pancasila, sebagai upaya untuk mencegah tawuran antar remaja, balap liar, dan kenakalan remaja lainnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan bahwa Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi akan membuka Sekolah Wawasan Kebangsaan pada 22 Februari 2023, yang berlokasi di Lanudal Juanda. Nantinya, para remaja akan mendapat penguatan selama satu minggu penuh.
“Dibuka Pak Wali (Eri Cahyadi), Sekolah Wawasan Kebangsaan selama satu minggu di Lanudal Juanda. Sementara ini masih 77 orang, karena yang lainnya masih kami data. Ini untuk anak-anak yang kemarin (ikut) geng motor, miras, balap liar, dan sebagainya,” kata Eddy, Selasa (21/2/2023).
Sebelum Sekolah Wawasan Kebangsaan dibuka, para remaja tersebut telah mendapat pembinaan dari Pemkot Surabaya hingga Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
“Kita sudah komunikasi dengan kepala sekolah, terutama yang SMA. Kita komunikasi juga dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Pemprov Jatim untuk melakukan pendampingan dari kepala sekolahnya. Jadi nanti kita latih mereka selama seminggu, setelah itu kita tunjuk sebagai Duta Trantibum,” jelasnya.
Selama satu minggu penuh, para remaja tersebut akan mendapat penguatan di Sekolah Wawasan Kebangsaan. “Ada asrama di Lanudal Juanda, ada mess (wisma). Jadi yang melatih semuanya adalah TNI sama Satpol PP. Nanti ada dari Polri, Kodim, dari Kejaksaan yang menyampaikan materi, kemudian Kemenkumham, psikolog, dan pemberian motivasi dari anak-anak muda. Disana diajak bersenang-senang lewat ilmu wawasan kebangsaannya, cinta tanah air, dan Pancasila,” terangnya.
Lebih lanjut, hingga saat ini Pemkot Surabaya bersama Tim Asuhan Rembulan, terus melakukan patroli dan menyisir setiap sudut di Kota Pahlawan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya tawuran antar remaja, balap liar, dan kenakalan remaja lainnya.
“Ada, kegiatan penjangkauan masih dilakukan. Kemarin Sabtu-Minggu (akhir pekan) kita tidak menemukan apa-apa,” pungkasnya. (*)