BANGKALAN, Beritalima.com– Asuransi Pertanian merupakan upaya pemerintah untuk meminimalisasi kerugian petani ketika terjadi gagal panen. Pelaksana asuransi pertanian bekerjasama dengan PT. Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo).
Di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur yang mendapatkan asuransi pertanian atau sudah ter-cover di Jasindo terdapat 153 kelompok tani (poktan), 8.535 petani dan dengan luas lahan pertanian seluar 4.414 hektare (ha) pada musim tanam Oktober 2018 hingga Maret 2019.
Herlina Endah Tiaspangesti, Kasi Pembiayaan Investasi dan Kepenyluhan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahorbun) Kabupaten Bangkalan menjelaskan, petani padi di Bangkalan yang tercover dalam asuransi pertanian atau asuransi usaha tani padi di Jasindo dibagi menjadi 2 tahap.
Tahap pertama , kata dia, ada sebanyak 47 poktan, 2.224 petani dan dengan luas lahan pertanian 1.616 ha. Sementara tahap kedua, sebanyak 106 poktan, 6.311 petani dan dengan luas lahan pertanian 2.798 ha.
“Jadi total se-kabupaten Bangkalan itu terdapat 4.414 hektare yang tercover di Jasindo,” tuturnya, Rabu (20/2/2019).
Herlina sapaannya menjelaskan, untuk mendapatkan asuransi pertanian tersebut petani harus mendaftarkan diri secara individu. Namun, petani tersebut harus sudah terdaftar dalam kelompok tani dan memiliki lahan pertanian.
“Yang daftar ini harus per-orang, jadi yang dapat nomor polisnya itu juga per-petani, pokoknya dia sudah masuk ke kelompok tani, dan punya lahan,” ujarnya.
Dijelaskan Herlina, Asuransi Pertanian tersebut dimulai sejak tahun 2015 dengan target 1 ha tanaman padi, Petani cukup membayar premi Rp 36 ribu per 1 ha dari total premi Rp 180 ribu, sedangkan sisanya akan dibayarkan pemerintah.
“Yang 80 persen kan ditanggung pemerintah ya sekitar Rp 144 ribu. jadi petani itu cukup membayar 20 persennya sekitar Rp 36 ribu per hektar,” tandasnya. (Rus)
