SURABAYA, beritalima.com|
Universitas Airlangga (Unair) kembali mengukuhkan putra-putri terbaik bangsa menjadi Ksatria Muda Airlangga (16/8/2023). Kali ini, Unair mengukuhkan sebanyak 9.005 mahasiswa baru (maba) pada Program Pendidikan Sarjana dan Vokasi.
Dalam menyambut maba tahun ajaran 2023-2024 tersebut, Rektor UNAIR, Prof Dr Moh Nasih SE MT Ak membekali beberapa catatan penting yang diharap dapat diingat maba selama menempuh perkuliahan.
Mewujudkan Rasa Syukur
Bergabung menjadi bagian dari Ksatria Airlangga merupakan kesempatan berharga yang tidak dimiliki semua orang. Sebagai bagian dari salah satu universitas terbaik di dunia, Ksatria Airlangga khususnya maba sudah seharusnya bersyukur dan mewujudkan rasa syukur tersebut.
“Untuk itu, mari membanggakan orang tua dengan lulus tepat waktu, dan prestasi yg moncer, syukur-syukur sebelum lulus sudah di indent oleh perusahaan,” sebutnya.
Selain menuntut ilmu dan pengalaman seluas-luasnya dengan ragam fasilitas yang telah disediakan, rektor Unair juga menantikan prestasi gemilang yang akan dibuktikan oleh maba yang dikukuhkan pada hari ini.
Prof Nasih mengimbau maba untuk segera memiliki dan memulai mimpi terbesar mereka.
“Semua hal baik umumnya dimulai dari mimpi. Unair memberikan contoh, bahwa mimpi-mimpi besar itu sangat mungkin kita raih bersama-sama,” ujar dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair.
Kontribusi terhadap Unair
Ia percaya, maba yang dikukuhkan hari ini akan menjadi penerus bagi alumni hebat Unair. Beberapa alumni yang telah memiliki posisi strategis di pemerintahan diantaranya yakni Gubernur Jawa Timur aktif Khofifah Parawansa, Ketua Mahkamah Agung 2012 Hatta Ali, Menteri Perhubungan Indonesia 2014-2016 Ignasius Jonan, Bupati Sidoarjo aktif Ahmad Muhdlor Ali, dan lain sebagainya.
Meningkatnya prestasi dan pencapaian yang dilakukan, mahasiswa dan alumni dapat berkontribusi dalam mengantarkan Unair ke posisi yg lebih baik lagi di kemudian hari.
Prof Nasih juga menjelaskan bahwa dunia kampus akan sangat berbeda dengan dunia SLTA yang sangat terstruktur dan bergantung pada peran guru.
“Karenanya, mahasiswa harus aktif, trengginas, dan memiliki kemampuan adaptasi yang cepat untuk dapat menghadapi tantangan serta risiko dalam setiap ujian,” jelasnya. (Yul)